Aston Martin, produsen mobil mewah terkenal, sedang menghadapi kesulitan finansial akibat tarif impor AS dan penurunan permintaan di Cina. Perusahaan ini memproyeksikan akan mencapai titik impas pada akhir tahun 2025, yang merupakan kabar buruk mengingat sebelumnya mereka merencanakan untuk mencatatkan laba. Untuk mengatasi situasi ini, Aston Martin memutuskan untuk menjual sebagian sahamnya di tim Formula 1 dengan harga $146 juta, sebagai upaya untuk mendapatkan suntikan dana tambahan. Meskipun kehilangan kepemilikan di tim balap, hubungan komersial antara kedua entitas akan tetap ada. Sementara itu, kepemilikan mayoritas di Aston Martin akan ditingkatkan oleh konsorsium investasi Yaw Tree Investments. Berbagai langkah strategis diambil untuk mengurangi biaya dan memperbaiki prospek keuangan perusahaan, dengan potensi Aston Martin menjadi perusahaan tertutup dalam waktu dekat. Meskipun tantangan finansial masih ada, perusahaan tetap melihat peluang di pasar mobil mewah dengan pembeli kaya yang cenderung tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi. Selain itu, segmen pasar ultra-mewah menawarkan fleksibilitas harga yang lebih besar bagi Aston Martin, memberikan sedikit keuntungan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Aston Martin Menjual Saham Tim F1 dan Rencana Go Private

Read Also
Recommendation for You

Scania, produsen bus asal Swedia, baru saja merilis bus hibrida plug-in pertamanya. Langkah ini diambil…

Hyundai, Kia, dan Genesis telah mendominasi pasar mobil listrik dengan keunggulan dalam berbagai aspek teknis….

Porsche telah mengumumkan pergeseran strategi produk dengan focus pada pengembangan SUV listrik tiga baris sebuah…

Genesis Rencanakan Mobil Off-Roader untuk Menantang Mercedes-Benz G-Class Mercedes-Benz G-Class telah menjadi mobil off-roader favorit…