Pada paruh pertama tahun ini, Stellantis merilis hasil penjualan merek Alfa Romeo di AS yang menunjukkan penurunan signifikan. Namun, berita baiknya adalah Alfa Romeo tampil gemilang di Eropa, dengan peningkatan penjualan sebesar 33,3 persen. Jumlah mobil yang dikirimkan pada periode tersebut mencapai 33.116 unit, jauh lebih tinggi dari penjualannya di Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang perbedaan pasar antara kedua wilayah tersebut, dengan keberadaan crossover subkompak seperti Junior yang menjadi faktor penentu di Eropa.
Meskipun demikian, keberhasilan Alfa Romeo tidak bisa menyaingi raksasa mobil mewah Jerman. BMW, Mercedes, Audi, bahkan Lexus masih unggul jauh dalam penjualan. Meskipun begitu, adanya tanda-tanda kebangkitan Alfa Romeo merupakan hal yang positif, terutama mengingat posisi yang lebih baik daripada merek saudaranya, Maserati.
Bos pemasaran Alfa Romeo, Cristiano Fiorio, menyampaikan harapan akan kemungkinan pengembalian mobil-mobil legendaris seperti 8C dan GTV yang pernah terhenti. Sementara itu, mobil andalan Alfa Romeo, Giulia, diprediksi akan mengalami transformasi menjadi liftback lima pintu dengan desain yang lebih modern. Meski fokus pada SUV terus meningkat, Alfa Romeo tetap optimis dengan masa depannya dan berkomitmen untuk terus membangun kehadiran yang solid di pasar otomotif global.