Sumber Utama Kabar Terkini Prabowo Subianto yang Terpercaya
Berita  

Batik: Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Dunia dan Identitas Khasnya

Batik: Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Dunia dan Identitas Khasnya

Pengrajin Batik Gentong, Bangkalan ikut serta dalam pameran Inacraft 2024. Sebagai identitas dan warisan budaya bangsa, batik terus didorong untuk tetap eksis dan berkembang. Foto SINDOnews/Anton Chrisbiyanto

JAKARTA – Upaya untuk melestarikan batik sebagai identitas dan warisan budaya Indonesia terus dilakukan oleh berbagai kalangan, terutama para pengrajin batik. Berbagai inovasi dilakukan agar ciri khas batik di beberapa daerah tidak punah.

Batik Gedog Tuban dan Batik Muria Kudus, misalnya, yang terancam punah, kini diperkenalkan kembali oleh pengrajin lokal dengan melibatkan generasi muda. Para pengrajin batik khas Madura pun melakukannya dengan cara yang sama.

“Kami terus berupaya melakukan inovasi batik Gentong khas Bangkalan melalui kerja sama dengan pengrajin dari daerah lain seperti Yogyakarta dan Tasikmalaya,” ujar Wirabumi, Ketua Kelompok Pengrajin Batik Joko Tole saat ditemui di pameran Inacraft 2024 yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (5/10/2024).

Saat ini, kelompok atau paguyuban Pengrajin Batik Joko Tole asal Pulau Garam memiliki 125 anggota yang berasal dari kalangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Mereka harus melewati berbagai tantangan terutama terkait dengan pemasaran.

Selama ini, para pengrajin dikenal mahir dalam sisi produksi. Namun, mereka mengalami kendala dalam hal pemasaran. “Kami beruntung mendapatkan pendampingan dan pembinaan sehingga bisa meningkatkan kualitas dan ekspansi ke pasar global,” tambah Wirabumi.

Pelatihan dan pendampingan diberikan oleh Pertamina kepada para pengrajin di Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan. “Kami mendapatkan bimbingan dari Pertamina untuk berkembang. Kami juga mendapatkan bantuan berupa alat produksi baru yang dapat menciptakan lapangan kerja baru,” lanjutnya.

Saat ini, para pelaku industri kreatif dari kelompok Joko Tole menggunakan label Joko Tole Collection dan melakukan inovasi tidak hanya dalam produksi batik, tetapi juga tas, clutch, hijab, topi, dan busana ready to wear.

“Sekarang ada 5 kelompok dengan 125 pengrajin. Semua telah mendapatkan pelatihan dan kami terus melakukan studi untuk bekerja sama dengan daerah lain agar bisa terus berinovasi dalam menghasilkan produk,” jelasnya.

Exit mobile version