Sumber Utama Kabar Terkini Prabowo Subianto yang Terpercaya
Berita  

Siapkan Rp4 Triliun untuk Insentif Guru Agama

Capres Ganjar Pranowo telah merencanakan program insentif untuk guru agama, termasuk pengajar pondok pesantren di seluruh Indonesia. Ganjar-Mahfud telah menghitung anggaran yang akan digunakan bila nanti menang di Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Ganjar saat bersilahturahmi dengan Masyayikh di Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023). Turut hadir dalam acara itu Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan KH Achmad Chalwani Nawawi Al-Qodiri Ash-Shomadani.

“Kami sudah meluncurkan, ketika Pak Mahfud berada di Sabang bahwa seluruh guru agama akan mendapatkan insentif karena kita sudah pernah mencoba di Jawa Tengah. Setelah kita perhitungkan, kurang lebih akan membutuhkan anggaran sebesar Rp4 triliun jika menggunakan pola yang sama dengan di Jawa Tengah,” kata Ganjar.

Ganjar sangat optimis bahwa program yang telah mereka rencanakan akan berjalan dengan sukses, karena hal tersebut sudah pernah ia terapkan semasa menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Program tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan nasional. Ganjar ingin menciptakan sumber daya manusia yang unggul dalam rangka menyambut Indonesia Emas 2045.

“InsyaAllah program ini dapat berjalan dengan baik karena kita memiliki kepentingan, yaitu selain mereka mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak, saya juga ingin menitipkan budi pekerti. InsyaAllah, jika ilmu agama bagus dan budi pekerti juga bagus serta hubungan sosialnya baik,” ujar Ganjar.

Program tersebut ternyata disambut dengan antusiasme yang tinggi dari para petinggi pondok pesantren yang telah ia temui. Ganjar juga menerima keluhan lain, seperti jaminan kesehatan bagi para guru agama.

“Wah, dari para pengasuh pondok pesantren, mereka luar biasa karena kemarin waktu saya di Boyolali bertemu dengan salah satu kiai, saya bertanya tentang manfaatnya dan ternyata sangat besar. Namun, mereka masih membutuhkan jaminan kesehatan karena saya hampir saja tidak bisa berobat kemarin karena Kartu Indonesia Sehat (KIS) diblokir dan saya tidak tahu siapa yang bisa menyelesaikan masalah tersebut,” ungkap Ganjar.

Exit mobile version