Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati menilai afirmasi perempuan di bidang politik saat ini masih jauh dari ideal. Hal ini terlihat dari jumlah perempuan yang duduk di parlemen yang belum mencapai target 30% yang diharapkan. Khoirunnisa juga mengingatkan bahwa adanya upaya perubahan kebijakan afirmasi dapat lebih menurunkan afirmasi perempuan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperkuat kerangka hukum dan mendorong komitmen partai politik dan pemerintah dalam memperkuat afirmasi perempuan.
Sementara itu, pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, menunjukkan perhatian besar kepada para ibu dan perempuan dalam debat Pilpres 2023. Mereka menyatakan komitmen untuk melindungi dan memberdayakan perempuan dengan berbagai program prioritas, termasuk alokasi anggaran untuk insentif Satgas Antikekerasan terhadap Perempuan, penanganan kesehatan, pelatihan, dan pengembangan khusus untuk ibu dan perempuan.
Ganjar-Mahfud juga menyadari bahwa kekerasan terhadap perempuan masih tinggi dan diyakini hanya merupakan puncak gunung es, sehingga perempuan masih memerlukan perlindungan yang lebih serius. Mereka yakin bahwa dengan dukungan perempuan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 7%. Namun demikian, saat ini jumlah perempuan dalam angkatan kerja masih di bawah 40%.
Dengan demikian, perlu adanya upaya konkret untuk mewujudkan afirmasi perempuan di bidang politik, baik dari penguatan kebijakan hukum maupun komitmen nyata dari partai politik dan pemerintah.
