Program untuk guru ngaji berupa gaji serta insentif dan bantuan operasional bagi masjid kampung yang diinisiasi oleh Ganjar-Mahfud dianggap sebagai niat mulia oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3. Langkah ini dianggap sebagai terobosan baru di Indonesia.
Menurut Pemerhati Sosial Keamanan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Djuni Thamrin, program ini memiliki dampak yang sangat luas bagi kemajuan bangsa. Program ini diharapkan dapat mendorong pembangunan akhlak dan karakter bangsa melalui pendidikan informal dan pengelolaan masjid yang menjadi pusat pembentukan akhlak dari lingkup mendasar.
Inovasi Ganjar-Mahfud dianggap sebagai bukti perhatian serius terhadap masyarakat di sektor grass root. Program ini diharapkan dapat menjadi indikator bahwa pembangunan manusia dan karakter bangsa menjadi prioritas.
Program ini juga dianggap sebagai pencegahan terhadap tantangan landscape pembangunan akhlak anak bangsa di masa depan. Guru ngaji dan masjid yang mendapat perhatian dari Ganjar-Mahfud diharapkan dapat menguatkan proses pendalaman reformasi perilaku anak bangsa dan menangkal racun pikiran yang berpotensi merusak bangsa.
Selain itu, program ini dianggap sebagai langkah yang tepat karena tidak menimbulkan gejolak sosial dan dapat menjadi jembatan ketimpangan ekonomi di masyarakat. Program ini juga dapat mendorong percepatan ekonomi yang saat ini mengarah pada penyusutan dan stagnasi.
