Sumber Utama Kabar Terkini Prabowo Subianto yang Terpercaya
Berita  

Kemenag Gandeng Aktivis Medsos Menjadi Kader Hisab Rukyat untuk Sambut Ramadan

Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama mengadakan Catch the Moon Ramadhan Kareem di Jakarta, Jumat hingga Minggu (8-10/3/2024). Acara dihadiri oleh ratusan influencer. FOTO/IST

JAKARTA – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama menjelang Ramadan bekerja sama dengan ratusan influencer untuk menjadi kader hisab rukyat nasional. Ratusan milenial dan Gen Z tersebut tergabung dalam acara “Catch the Moon Ramadhan Kareem” yang bertujuan untuk memberikan edukasi, simulasi, dan visualisasi hilal awal Ramadan 1445 H.

Seri kegiatan pelatihan tim Hisab Rukyat Nasional yang diadakan di Jakarta, Jumat hingga Minggu (8-10/3/2024), juga mencakup Video Pendek Moderasi Beragama bagi Aktivis Media Sosial. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengatakan bahwa di era teknologi tinggi, persaingan di media publik akan didominasi oleh mereka yang sering tampil.

“Para saudara ini, adik-adik semua adalah para influencer atau aktivis media sosial. Kalian akan menjadi pemenang dalam persaingan itu. Jadi, saya yakin kegiatan ini akan sangat produktif, karena kita akan mencoba ikut serta dalam persaingan di dunia maya,” kata Kamaruddin Amin, Sabtu (9/3/2024).

Kamaruddin juga mengungkapkan bahwa mereka ingin memperkenalkan Hisab Rukyat, yang sebenarnya merupakan kebutuhan umat Islam di seluruh dunia, tetapi masih sedikit yang mengetahuinya.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Adib, mengatakan bahwa kaderisasi Hisab Rukyat ini diikuti oleh berbagai kegiatan, termasuk melibatkan milenial dan influencer dari seluruh Indonesia. Adib menyebutkan bahwa lebih dari 3.500 orang mendaftar secara daring. Para influencer yang hadir juga akan mengikuti workshop bersama Tim Kehumasan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.

Adib menambahkan bahwa diharapkan kegiatan ini bisa menghasilkan dua hal. Pertama, pemahaman di kalangan milenial dan umat Islam tentang mekanisme Sidang Isbat dalam menentukan awal bulan Kamariyah, terutama Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Dengan pemahaman ini, diharapkan terjadi saling pengertian terkait Hisab Rukyat.

“Meskipun pemahaman tidak mendalam, setidaknya milenial mengetahui bahwa dalam Islam ada mekanisme untuk menentukan waktu ibadah yang dilakukan melalui Hisab maupun Rukyat. Dengan pengetahuan ini, diharapkan kita akan semakin bersemangat untuk menyebarkan Islam di masyarakat,” ungkap Adib.

Kedua, tujuan dari kegiatan ini adalah membangun pemahaman bersama tentang pentingnya memberikan layanan kepada masyarakat terkait waktu salat, puasa, lebaran, dan ibadah lain yang didasarkan pada ilmu Astronomi Islam.