Toyota percaya bahwa hidrogen dapat menggantikan diesel sebagai sumber bahan bakar kendaraan di masa depan. Dalam wawancara dengan Sean Hanley, Toyota Australia menyatakan keyakinannya bahwa powertrain hidrogen akan mengambil alih peran diesel dalam beberapa dekade mendatang. Meski saat ini, masyarakat masih meremehkan potensi hidrogen, Toyota memiliki sejarah panjang dengan teknologi ini, mulai dari kendaraan sel bahan bakar hidrogen pada tahun 1990-an.
Sejarah pengembangan hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan juga merupakan bukti bahwa teknologi ini bukanlah hal baru. Mulai dari mesin de Rivaz pada tahun 1807 hingga Electrovan milik General Motors pada tahun 1966, upaya untuk menggunakan hidrogen sebagai sumber bahan bakar sudah dilakukan sejak beberapa abad yang lalu. Toyota sendiri meluncurkan Mirai, kendaraan sel bahan bakar hidrogen pertama yang diproduksi secara massal, pada tahun 2014.
Meskipun tantangan infrastruktur masih menjadi kendala, hal ini tidak menghentikan produsen mobil lainnya untuk terus berinvestasi dalam teknologi sel bahan bakar hidrogen. BMW baru-baru ini meluncurkan sistem sel bahan bakar generasi berikutnya dan berencana untuk memproduksinya secara massal pada tahun 2028. Meski demikian, Stellantis justru mengakhiri investasinya dalam teknologi ini.
Dengan berbagai pro dan kontra, teknologi hidrogen sebagai sumber bahan bakar kendaraan tidak akan menghilang dalam waktu dekat. Para produsen mobil terus mengeksplorasi potensi teknologi ini demi menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.