Situs media produsen mobil Jaguar Land Rover baru-baru ini mengalami serangan siber yang menyebabkan penghentian produksi selama dua minggu. Dampaknya terasa terutama pada model Land Rover, sementara Jaguar hanya memproduksi satu model saja. Tidak hanya itu, 40.000 kendaraan siap jual yang diproduksi sebelum serangan siber juga tidak diketahui keberadaannya. Hal ini tidak hanya merugikan perusahaan secara finansial, namun juga mengganggu pemasok dan menghambat layanan purna jual.
Para ahli menilai bahwa kerugian harian yang dialami JLR bisa mencapai jumlah yang cukup besar. Meskipun awalnya perusahaan membantah pencurian data, namun kemudian mengakui bahwa ada kemungkinan informasi rahasia telah dibocorkan. Dengan tarif AS dan keputusan strategis terkait jajaran produk Jaguar, JLR telah mengalami penurunan penjualan dan keuntungan. Serangan siber ini menjadi pukulan tambahan bagi perusahaan yang sedang dalam masa kesulitan.
