Pabrikan mobil Italia, Lamborghini, mencatat rekor penjualan selama paruh pertama tahun 2025 meskipun adanya beberapa tantangan finansial. Meskipun pendapatan tetap datar dan laba operasional turun sebesar 5 persen, CEO Stephan Winkelmann merasa optimis dengan performa perusahaan. Dalam enam bulan pertama tahun 2025, Lamborghini berhasil menjual 5.681 mobil dengan peningkatan lebih dari 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan tertinggi berasal dari wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, diikuti oleh Amerika dan Asia-Pasifik.
Keberhasilan penjualan ini diatributkan pada dua model andalan, Revuelto dan Urus SE, yang mendapat sambutan positif dari pasar. Meskipun laba operasional mengalami penurunan, profitabilitas tetap tinggi meskipun menghadapi kondisi ekonomi global yang tidak stabil. Perusahaan juga bersiap untuk meluncurkan model baru, Temerario, yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan di paruh kedua tahun ini.
Namun, Lamborghini juga menghadapi beberapa keputusan strategis terkait dengan kendaraan listrik. Rencana perusahaan untuk merilis Lamborghini Urus sepenuhnya listrik dibatalkan, menyusul langkah menuju pengembangan mobil hibrida. Meskipun situasi masih cukup kompleks dan tidak pasti, Lamborghini tetap optimis dalam strategi hibrida mereka.
Dengan pertumbuhan penjualan yang solid dan fokus pada inovasi, Lamborghini terus berupaya mempertahankan posisinya di pasar mobil mewah. Meskipun tantangan masih berkelanjutan, perusahaan tetap berusaha untuk menghadirkan produk-produk yang sesuai dengan ekspektasi pelanggan dan memperluas jangkauan pasar mereka.
