Bugatti Tourbillon adalah mobil yang dipenuhi dengan inovasi yang menakjubkan. Dari roda kemudi yang berputar di sekitar hub pusat hingga kluster pengukur titanium, komponen suspensi yang dicetak 3D, dan diffuser belakang yang berfungsi ganda sebagai struktur benturan. Namun, fitur paling menarik dari Tourbillon adalah sistem suara inovatifnya yang tidak menggunakan speaker tradisional.
Majalah Top Gear baru-baru ini mengunjungi markas baru Rimac di Kroasia di mana Bugatti Rimac mengembangkan Tourbillon. CEO Rimac Mate Rimac dengan bangga memamerkan semua inovasi pada mobil Tourbillon dan Rimac Nevera. Salah satu inovasi yang paling menonjol adalah sistem suara Tourbillon.
Berbeda dengan speaker tradisional yang menggunakan magnet dan kumparan suara elektromagnetik, Tourbillon menggunakan elemen piezoelektrik. Elemen piezoelektrik ini menggetarkan bak serat karbon mobil, sehingga secara efektif chasis Tourbillon menjadi satu speaker besar.
Selain itu, Rimac juga menunjukkan subwoofer Tourbillon yang efektif, sebuah elemen piezo yang dipasang di atap mobil. Hal ini menunjukkan bahwa Bugatti Tourbillon tidak memiliki speaker tradisional di dalamnya. CEO Rimac, Mate Rimac, menyatakan bahwa kualitas suara Tourbillon jauh melampaui mobil Chiron dan ini semua berkat penggunaan teknologi modern.
Meskipun Bugatti Tourbillon mungkin salah satu mobil pertama yang menggunakan transduser piezoelektrik untuk mengubah bak serat karbon menjadi speaker, beberapa produsen mobil lain juga telah memperlihatkan inovasi serupa. Sebagai contoh, Mercedes-Benz memiliki sistem Front Bass yang memanfaatkan bagian depan mobil untuk meningkatkan kualitas suara dari speaker elektromagnetik tradisional.
Dengan inovasi suara yang revolusioner, Bugatti Tourbillon membuktikan bahwa teknologi piezoelektrik dapat merubah cara kita melihat dan mendengar mobil masa depan. Dengan berat dan ukuran yang lebih ringan dibandingkan speaker tradisional, sistem suara Tourbillon menandai langkah baru dalam industri otomotif.