Ford meyakini bahwa era di mana mesin bakar internal (ICE) menjadi penentu dari sebuah kendaraan telah berlalu. Mobil listrik semakin diminati di seluruh dunia dan membuat minat terhadap mobil ICE semakin menurun. Wakil Ketua Ford, John Lawler, menyebutkan dalam sebuah konferensi bahwa minat konsumen terhadap mesin konvensional semakin menurun. Dikatakan bahwa konsumen saat ini tidak terlalu memperhatikan faktor powertrain seperti yang dulu. Prioritas pembeli mobil baru pada tahun 2025 lebih condong kepada desain, infotainment, serta fitur keselamatan dan bantuan pengemudi. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor-faktor non-mesin kini lebih berpengaruh dalam keputusan pembelian kendaraan.
Selain itu, pengetatan regulasi emisi juga turut menyebabkan penurunan minat terhadap ICE. Hal ini memaksa produsen mobil untuk melakukan perubahan, kecuali beberapa mobil seperti Toyota GR Yaris atau GR Corolla tiga silinder. Mesin kecil seperti yang diperkenalkan saat ini tidak begitu menarik minat pembeli. Era 1990-an yang dirujuk sebagai masa keemasan mobil-mobil menarik telah berlalu dan sepertinya tidak akan kembali, terutama di Eropa. Pengecualian jarang terjadi, seperti Toyota GR Yaris dan GR Corolla tiga silinder, membuat mesin kecil kurang menarik minat pembeli. Selain itu, pengalihan ke mobil SUV juga membuat konsumen lebih cenderung memperhatikan fitur lain selain mesin di belakang kap mesin.
Meskipun demikian, ada optimisme bahwa mobil hibrida sporty atau bahan bakar sintetis dapat mempertahankan mesin pembakaran internal dalam jangka waktu yang lebih lama. Meskipun banyak pilihan mobil menarik telah berkurang, para produsen mobil mungkin akan menemukan cara untuk tetap menjaga keberlangsungan mesin pembakaran internal di masa depan. Menjaga semangat dan inovasi dalam industri otomotif akan menjadi kunci untuk tetap beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan permintaan konsumen.