Berita  

Penyimpangan Sejarah: Merusak Kebenaran

Wakil Ketua Komisi XIII DPR, Andreas Hugo Pareira, menyoroti pernyataan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, yang menganggap tragedi pemerkosaan massal selama kerusuhan Mei 1998 sebagai rumor. Pareira menegaskan pentingnya menulis sejarah secara faktual dan obyektif sebagai pembelajaran bagi bangsa. Ia menekankan bahwa manipulasi sejarah sama dengan menipu bangsa. Pareira mengutip kata-kata tokoh dunia seperti Bung Karno dan Nelson Mandela yang menunjukkan betapa pentingnya penulisan sejarah yang benar.

Menurut Pareira, memanipulasi peristiwa bersejarah seperti menutup-nutupi kenyataan yang sudah diungkap oleh media adalah tindakan menipu. Ia menegaskan bahwa penting untuk tidak hanya memaafkan, namun juga mengingat peristiwa masa lalu. Dalam konteks ini, DPR akan memanggil Fadli Zon untuk membahas pernyataannya yang kontroversial terkait pemerkosaan massal Mei 1998. Pareira menekankan bahwa menulis sejarah yang benar dan obyektif akan memberikan pelajaran berharga bagi bangsa.

Source link