Ifan Seventeen, seorang musisi terkenal, baru-baru ini diangkat menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (Persero) atau PT PFN oleh Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini menimbulkan reaksi dari kalangan insan film, terutama karena Ifan dikenal lebih sebagai musisi daripada seorang tokoh dalam dunia perfilman. Fedi Nuril, seorang aktor terkenal, juga menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap penunjukan tersebut. Ia bahkan mencurahkan kekecewaannya melalui media sosial dengan membandingkan penunjukan Ifan dengan prinsip meritokrasi yang seharusnya dipatuhi.
Kritik juga datang dari sutradara terkenal seperti Joko Anwar yang meragukan akuntabilitas Ifan di dunia perfilman. Banyak pihak khawatir bahwa penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN dapat membuat masa depan perfilman Indonesia menjadi gelap. Namun, ada juga pendukung yang menyatakan bahwa Ifan memiliki pengalaman sebagai produser film dan bahwa keputusan Presiden Prabowo adalah tepat.
Ifan Seventeen sendiri, atau yang bernama asli Riefian Fajarsyah, adalah vokalis band Seventeen yang terkenal. Ia pernah mengalami tragedi tsunami di Tanjung Lesung pada tahun 2018 yang merenggut nyawa beberapa personel band tersebut. Meskipun mengalami kehilangan yang besar, Ifan tetap gigih mempertahankan eksistensi band Seventeen dan bahkan menjadi produser film berjudul “Kemarin” yang memperingati kejadian tersebut.
Selain aktif dalam dunia musik, Ifan juga pernah mencoba peruntungan di dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPR RI dalam beberapa kesempatan. Dengan berbagai pengalaman yang dimilikinya, penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN menciptakan kontroversi namun juga menunjukkan bahwa dia layak menduduki posisi tersebut. Meski dihadapkan pada pro dan kontra, satu hal yang pasti adalah kesibukan Ifan Seventeen semakin bertambah setelah ditunjuk sebagai Direktur Utama PT PFN.
