Insiden merger gagal antara Nissan dan Honda telah menimbulkan rumor bahwa Nissan sedang mencari pengganti CEO-nya, Makoto Uchida. Sebuah laporan terbaru dari Bloomberg mengungkapkan bahwa direksi perusahaan sedang mencari kandidat potensial untuk mengambil alih posisi tersebut. Para direktur juga sedang mempertimbangkan restrukturisasi manajemen perusahaan.
Meskipun Uchida sebelumnya menyatakan kesiapannya untuk mengundurkan diri jika diminta, kontraknya dengan Nissan baru akan berakhir pada tahun 2026. Namun, dengan kerugian besar yang dihadapi perusahaan akibat rencana turnaround yang gagal, Nissan sedang mencari solusi untuk mengatasi utang yang semakin membesar.
Perjalanan sulit Nissan bermula dari tanda-tanda masalah di Amerika Serikat, yang kemudian merambah ke seluruh dunia. Upaya perusahaan untuk menjual sahamnya di Mitsubishi sebagian besar untuk mengatasi situasi keuangan yang sulit.
Meskipun rencana merger dengan Honda telah dibatalkan, Nissan masih terbuka untuk kemitraan lain. Produsen mobil Taiwan, Foxconn, telah menunjukkan minatnya untuk bermitra dengan Nissan, sementara Honda juga tidak menutup kemungkinan untuk kembali bernegosiasi dengan Nissan.
Dengan masa depan perusahaan yang masih belum pasti, keputusan terkait CEO baru Nissan dan arah perusahaan ke depan akan menjadi sorotan dalam beberapa bulan mendatang. Tantangan besar menanti Nissan dalam mempertahankan posisinya di pasar mobil global, dan keputusan yang diambil oleh pihak perusahaan akan memiliki dampak besar bagi masa depan Nissan.