Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI Jaya) menyatakan bahwa terdapat tingkatan piramida dasar yang menjadi kunci dalam mengubah gaya hidup seseorang. Ada dua metode dalam perubahan gaya hidup, yaitu melalui upaya sendiri dan melalui bantuan dari dokter atau ahli gizi. Ketika seseorang mengambil inisiatif untuk mengubah gaya hidupnya sendiri, konsistensi dan disiplin sangat diperlukan. Kendati demikian, keberhasilan perubahan gaya hidup tidak dapat dijamin sepenuhnya, dan tergantung dari seberapa teratur perubahan tersebut dilakukan.
Perubahan gaya hidup yang dilakukan secara mandiri seringkali melibatkan proses trial and error sebelum akhirnya membutuhkan bantuan dari ahli gizi atau dokter untuk menentukan pola makan dan aktivitas yang sesuai. Penting untuk memastikan bahwa sumber informasi yang digunakan kredibel dan didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Selain itu, melakukan skrining kesehatan awal diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan secara menyeluruh dan potensi risiko penyakit.
Jika perubahan gaya hidup melalui metode personal dan bantuan ahli tidak memberikan hasil yang diharapkan, maka bisa dilakukan perencanaan perubahan gaya hidup melalui langkah medikamentosa atau dengan bantuan obat-obatan yang sesuai. Penggunaan obat-obatan atau suplemen harus selalu melalui rekomendasi dan resep dokter serta berdasarkan diagnosa dan kondisi kesehatan individu.
Jika perubahan gaya hidup tidak memberikan hasil yang diinginkan, tindakan invasif seperti operasi untuk mengurangi lemak mungkin perlu dilakukan, khususnya pada pasien obesitas. Selain itu, penting untuk mendorong gaya hidup sehat sejak dini dengan melibatkan aktivitas fisik dan menghindari gaya hidup yang kurang aktif. Diet sehat dan olahraga merupakan fondasi kehidupan manusia yang harus diprioritaskan sejak usia muda.