Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto telah menerima tambahan data dan analisis untuk membuat sejumlah video yang mengungkap dugaan skandal korupsi yang melibatkan pejabat negara. Juru Bicara PDIP, Mohamad Guntur Romli, mengungkap bahwa Kepala Badan Riset dan Analisis Kebijakan Pusat PDIP, Andi Widjajanto, juga telah menyediakan data dan analisis tambahan kepada Hasto Kristiyanto dalam proses pembuatan video tersebut. Menurut Guntur, data dan analisis yang diberikan berasal dari sumber internal, mengingat kedua pihak sebelumnya berada di lingkungan kekuasaan.
Selain itu, Guntur juga menyebutkan bahwa sebagian besar dokumen yang digunakan dalam pembuatan video-video tersebut sudah diserahkan kepada analis militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie. Bahkan, Connie telah menotarisasi dokumen-dokumen tersebut di Rusia. Lebih lanjut, Guntur menjelaskan bahwa tujuan dari rilis video mengungkap dugaan skandal korupsi pejabat negara itu adalah sebagai tindakan solidaritas terhadap Ketua DPP PDIP Yasonna H Laoly yang diyakini telah menjadi korban dari kriminalisasi hukum tanpa alasan yang jelas.
Guntur juga menyoroti status Yasonna sebagai saksi dalam kasus tersebut namun kemudian turut dicekal. Meskipun demikian, Guntur meyakini bahwa Yasonna akan tetap bersikap kooperatif dalam proses pemeriksaan KPK. Keputusan Hasto untuk merilis video-video ini dilihat sebagai bentuk dukungan terhadap Yasonna dan penolakan terhadap tindakan kriminalisasi yang dinilai tidak beralasan.