Menteri Agama Nasaruddin Umar meresmikan gedung pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al-Quran (UPQ) di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (4/12/2024). Dalam acara tersebut, Menag Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa angka buta aksara Al-Qur’an di Indonesia masih tinggi, karena kebutuhan akan Al-Qur’an yang belum tercukupi serta minimnya jumlah guru ngaji dengan honor yang layak. Dalam pernyataannya, Menag mengungkapkan bahwa kebutuhan Al-Qur’an per tahun mencapai sekitar 6 juta eksemplar, namun kemampuan cetak saat ini hanya mencapai 1,7 juta eksemplar. Oleh karena itu, PLKI Unit Percetakan Al-Quran (UPQ) di Ciawi dibuka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kitab suci Al-Qur’an. Menag juga menyoroti keterbatasan jumlah guru ngaji yang hanya sebanyak 982 ribu guru, dengan satu guru harus mengajar sekitar 1.000 orang. Menag menegaskan bahwa penerbitan Al-Qur’an diluar Kementerian Agama (Kemenag) tidak mencukupi kebutuhan masyarakat, dan gaji guru ngaji yang hanya sebesar 100 ribu per bulan juga menjadi salah satu penyebab tingginya angka buta aksara Al-Qur’an. Menag berharap agar Al-Qur’an yang didistribusikan dari UPQ Ciawi dapat mencerahkan masyarakat dengan menyampaikan arti dan makna yang terkandung di dalamnya.
“Hemat Biaya Belajar: Honor Guru Ngaji Hanya Rp100/Bulan!”

Read Also
Recommendation for You
KPK akan mengecek keabsahan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) anggota DPRD Gorontalo dari PDIP…
Anggota Komisi IV DPR, Firman Soebagyo, mengekspresikan keprihatinannya terhadap temuan beras turun mutu di beberapa…
TNI Angkatan Darat (AD) menampilkan alutsista terbaru mereka, yaitu Tank Harimau, dalam rangka peringatan HUT…
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Angkatan Darat (AD) memamerkan…