Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutya Hafid, mengungkapkan upaya Indonesia dalam memperkuat identitas nasional di dunia internasional. Salah satunya adalah dengan secara konsisten mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika dan gotong-royong kepada khalayak global. Dalam era digital, pendekatan narasi strategis menjadi instrumen penting dalam strategi nation branding. Meutya menekankan pentingnya Bhinneka Tunggal Ika dan gotong royong sebagai aset budaya tak benda Indonesia yang harus dipromosikan secara konsisten kepada khalayak global. Dukungan dari tokoh internasional yang berpengaruh juga harus didokumentasikan dan dinarasikan sebagai bagian dari budaya Indonesia. Contohnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde dan Paus Fransiskus telah memuji Bhinneka Tunggal Ika sebagai faktor penting dalam mendorong perdamaian global.
Indonesia memanfaatkan teknologi dan media sosial, termasuk kecerdasan buatan (AI), untuk memperkuat citra budayanya. Program literasi digital diprioritaskan sebagai bagian integral dari pendidikan dan kampanye kesadaran publik dalam menghadapi era transformasi digital. Melalui inisiatif ini, masyarakat didorong untuk secara kritis menilai dan memverifikasi informasi yang mereka terima. Pemerintah Indonesia juga melakukan upaya kolaboratif dalam mengelola narasi positif melalui diplomasi budaya dan pemanfaatan media secara strategis. Dengan memanfaatkan kekuatan diplomasi budaya, Indonesia berharap dapat memupuk rasa saling pengertian, menghormati keberagaman, dan menghargai warisan budaya yang unik dari setiap bangsa.