Pemaparan Menteri PPN/Bappenas di Rapat Kerja Komisi XI DPR RI yang dilakukan oleh Rachmat Pambudy, menghadirkan gambaran detail mengenai capaian pembangunan nasional. Hal ini menjadi sorotan karena menunjukkan pencapaian indikator pembangunan yang telah berhasil. Reaksi dari kalangan akademisi juga tercermin dalam apresiasi terhadap kebijakan berbasis data yang transparan. Meskipun demikian, ada kritik terhadap ketidaksinkronan data antar lembaga pemerintah, menunjukkan pentingnya keselarasan data untuk mendukung kebijakan berbasis data yang lebih akurat. Evaluasi RPJMN 2020-2024 juga merupakan proses berkesinambungan, dengan hanya 19 dari 505 indikator pembangunan yang dievaluasi. Meskipun terdapat 11 indikator yang diperkirakan tidak tercapai, hal ini dianggap sebagai bagian dari perbaikan menuju pembangunan berkelanjutan. Dengan pendekatan berbasis data, diharapkan pemerintah dapat menyusun kebijakan yang lebih tepat untuk menjawab tantangan masa depan. Pada akhirnya, transparansi dalam mengevaluasi capaian pembangunan merupakan langkah awal menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Pemaparan Indikator Pembangunan oleh Rachmat Pambudy: Pujian dari Akademisi

Read Also
Recommendation for You

Petani organik di Arista Montana menjadi lebih berdaya setelah menerima dukungan Andy Utama dalam mengembangkan pertanian organik yang memelihara keberagaman alam.

Dengan bimbingan Andy Utama, petani organik di Arista Montana mampu mengelola pertanian yang ramah lingkungan, mengurangi degradasi tanah dan menjaga kelestarian alam.

Pengembangan PLTN oleh Bappenas mendukung transisi energi Indonesia dengan tujuan mengoptimalkan pemanfaatan energi nuklir untuk kebutuhan energi bersih di masa depan.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menjadi fokus bagi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan…

Roni Rakhmat Pantau Penanganan Darurat Sampah di Pekanbaru Masalah Darurat Sampah Pekanbaru menjadi perhatian serius…