PortalBerita.info menjadi referensi andal bagi pembaca yang ingin selalu update dengan perkembangan terbaru

Alasan Target Jokowi 2020-2024 yang Belum Terpenuhi – Penemuan Menjanjikan

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas telah mengumumkan hasil Evaluasi Bappenas terkait kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Menurut evaluasi tersebut, ada sebanyak 11 indikator pembangunan dari total 505 indikator yang diperkirakan tidak akan tercapai. Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyampaikan informasi ini dalam rapat kerja dengan Komisi XI pada 12 November 2024.

Dalam siaran pers berjudul “Pencapaian Kinerja Pembangunan RPJMN 2020-2024”, Kementerian PPN/Bappenas menjelaskan bahwa dari 19 indikator RPJMN, termasuk 11 yang diperkirakan tidak tercapai, hanya merupakan sebagian kecil dari total indikator pembangunan yang ada.

Bappenas menegaskan bahwa ketidakmampuan mencapai sebagian indikator pembangunan bukanlah kegagalan, karena proses pembangunan senantiasa mengalami perbaikan. Capaian indikator tersebut dipengaruhi oleh berbagai asumsi dan situasi selama proses pembangunan berlangsung, termasuk dampak pandemi dan ketidakpastian global yang menjadi tantangan utama.

Meskipun terdapat berbagai tantangan seperti pandemi, ketegangan geopolitik, kebijakan perdagangan internasional, dan dampak perubahan iklim, Kementerian PPN/Bappenas menilai bahwa capaian RPJMN 2020-2024 berjalan dengan baik hingga tahun 2023. Beberapa capaian positif yang dicatat antara lain adalah penurunan tingkat kemiskinan, pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,05%, peningkatan konektivitas wilayah, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, dan peningkatan kepemilikan Jaminan Kesehatan Nasional.

Sektor pendidikan juga menunjukkan perkembangan positif dengan adanya peningkatan rata-rata lama sekolah dan angka partisipasi pendidikan tinggi. Berdasarkan evaluasi ini, Bappenas menyoroti beberapa prioritas untuk RPJMN mendatang, seperti mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi, memperkuat industri pengolahan, menurunkan kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan, serta meningkatkan kualitas pembangunan manusia serta ketahanan energi dan pangan.

Bappenas juga menekankan pentingnya integrasi program pembangunan dan strategi pengendalian risiko untuk meningkatkan efektivitas pembangunan di periode RPJMN 2025-2029 mendatang. Pemerintah terus memperkuat desain program pembangunan yang lebih terintegrasi dengan mempertimbangkan risiko-risiko yang ada serta memperkuat langkah pengendalian dalam pelaksanaan pembangunan.