Kritik dari Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran dinilai tidak memiliki substansi menurut Pengamat Politik Citra Institute dan Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang, Serang Efriza. Menurut Efriza, langkah-langkah awal yang diambil oleh Prabowo Subianto setelah dilantik sebagai Presiden ke-8 RI telah mendapatkan apresiasi publik. Beberapa langkah tersebut antara lain adalah pengumuman susunan kabinet pada hari pelantikan, pembekalan selama 3 hari di Lembah Tidar dalam acara Magelang Retreat, mewajibkan pejabat menggunakan mobil dinas produksi dalam negeri Maung Garuda dari Pindad, serta berkomitmen untuk segera bekerja setelah acara pembekalan. Meskipun ada kritik terhadap kegiatan Magelang Retreat, Prabowo Subianto menjelaskan bahwa tujuannya adalah mengadopsi cara militer “militer way” dalam pengorganisasian pemerintahan, bukan untuk menjadikannya militeristik. Efriza juga menekankan bahwa sistem pengorganisasian cara militer telah terbukti efektif di perusahaan-perusahaan dunia dan diakui sebagai yang terbaik dan termodern. Meskipun ada upaya untuk menggoyangkan pemerintahan Prabowo, tingkat kepercayaan publik terhadapnya masih tinggi, dengan survei Indikator politik menunjukkan bahwa 85,3% masyarakat yakin bahwa Prabowo dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Kritik Refly Harun Tidak Substansial: Tinjauan Singkat

Read Also
Recommendation for You
KPK akan mengecek keabsahan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) anggota DPRD Gorontalo dari PDIP…
Anggota Komisi IV DPR, Firman Soebagyo, mengekspresikan keprihatinannya terhadap temuan beras turun mutu di beberapa…
TNI Angkatan Darat (AD) menampilkan alutsista terbaru mereka, yaitu Tank Harimau, dalam rangka peringatan HUT…
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Angkatan Darat (AD) memamerkan…