Pengamat Politik dari Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, mengusulkan agar Presiden terpilih Prabowo Subianto memilih Menteri Agama dari kalangan intelijen. Syahganda yakin bahwa seorang Menag yang berasal dari kalangan intelijen mampu mengawasi dengan langsung kelompok-kelompok tertentu serta agendanya terkait Israel di Indonesia.
“Rencana Prabowo untuk mengirim 3 batalyon tentara ke Palestina dan melakukan penggalangan intensif di tingkat internasional untuk pembebasan Palestina akan terhambat apabila ada unsur-unsur masyarakat yang mungkin terinfiltrasi oleh agenda Israel di Indonesia,” ujar Syahganda pada Selasa (16/7/2024).
Syahganda menegaskan bahwa agenda Prabowo untuk memerdekakan Palestina dari penjajahan Israel harus didukung secara total oleh rakyat Indonesia. Menurutnya, dukungan tersebut dapat berupa partisipasi dalam gerakan BDS (Boycott, Divestment, Sanctions), penggalangan donasi, maupun doa bagi rakyat Palestina.
“Pemerintah juga harus mulai memboikot penggunaan produk-produk Israel,” kata Syahganda sebagai tanggapan terhadap lima orang yang mengatasnamakan pemuda Nahdlatul Ulama (NU) yang melakukan kunjungan ke Israel.
Menurutnya, pertemuan lima aktivis NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog adalah sebuah pengkhianatan terhadap visi Prabowo Subianto untuk membebaskan Palestina saat ini.
Syahganda juga menekankan bahwa Indonesia secara resmi tidak mengakui negara Israel, sehingga tidak dapat diterima adanya kunjungan warga Indonesia ke pejabat negara Israel tanpa adanya motif konspiratif yang mungkin membahayakan agenda kebangsaan Indonesia.
(rca)