Dugaan kebocoran data BAIS TNI diungkap oleh akun anonim bernama @falconfeedsio di X (dulu Twitter) pada Senin (24/6/2024). Menurut akun tersebut, pelaku peretasan adalah seorang hacker dengan nama samaran Moonz Haxor. Hacker tersebut mengunggah file yang diduga berisikan data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Berikut adalah sejumlah fakta yang diketahui tentang dugaan bocornya data BAIS TNI:
1. Berawal dari Unggahan Akun Anonim di Platform X
Informasi tentang dugaan kebocoran data pertama kali diungkap oleh akun anonim di X (dulu Twitter) @falconfeedsio. Hacker bernama Moonz Haxor diketahui mengunggah data BAIS TNI di situs gelap yang biasa digunakan oleh peretas untuk jual beli data curian.
2. Tanggapan Kapuspen TNI
Data sensitif yang diduga bocor mencakup gambar sidik jari, alamat email, dan aplikasi SpringBoot dengan beberapa konfigurasi. Data tersebut dijual seharga USD1.000 oleh Moonz Haxor. Kapuspen TNI, Mayjen Nugraha Gumilar, menyatakan bahwa Tim Siber TNI sedang memeriksa dugaan kebocoran data tersebut.
3. Tak Hanya Data BAIS TNI
Selain data BAIS TNI, data dari Indonesia Automatic Finger Identification System (INAFIS) Polri juga disebut mengalami kebocoran serupa. Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI Hinsa Siburian menyatakan bahwa data tersebut adalah data lama yang tidak diperbarui.
BSSN terus berkoordinasi dengan Polri untuk mendapatkan kejelasan mengenai dugaan kebocoran data tersebut.