Calon Presiden (Capres) dari Partai Perindo, Ganjar Pranowo, menghadiri acara dialog pers dan Capres di Kantor PWI Pusat, Jakarta, pada Kamis (30/11/2023). Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengungkapkan kekhawatirannya bahwa pemimpin yang terpilih akan menjadi korup jika visinya tidak sesuai dengan konstitusi Indonesia, yaitu Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
“Saya orang yang tidak mengikuti cerita visi, tapi saya mengikuti misi,” kata Ganjar, Capres nomor urut 3 yang didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura.
Lebih lanjut, Ganjar menyatakan bahwa generasi sekarang tidak begitu tertarik pada visi dan misi yang disampaikan oleh para calon pemimpin. Mereka lebih suka gimmick yang diciptakan oleh calon pemimpin daripada visi dan misi. Padahal, menurut Ganjar, gagasan dan solusi juga merupakan hal penting.
“Banyak teman-teman media ketika bertanya kepada saya apa visi misinya, apa programnya dan seterusnya. Itu di kalangan pemilih atau pemilih pemula itu tidak terlalu tertarik,” ujar Ganjar. “(Mereka) tertarik lebih pada gimmick, padahal selalu para peneliti, para pemerhati mengatakan bagaimana demokrasi bisa berjalan secara subtansi, tidak prosedural, dan kemudian para kandidat itu bisa menyampaikan apa yang menjadi ide, gagasan, melihat kondisi dan solusi, kira-kira begitu,” tambahnya.