Prabowo Subianto Berkomitmen Mendukung Keluarga Prajurit TNI AU yang Gugur secara Penuh

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menegaskan komitmenya untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga empat prajurit TNI Angkatan Udara (AU) yang gugur dalam kecelakaan jatuhnya dua pesawat Super Tucano.
Keempat prajurit tersebut, Marsma TNI (Anumerta) Subhan, Marsma TNI (Anumerta) Widiono, Kolonel Pnb (Anumerta) Sandhra Gunawan, dan Letkol Pnb (Anumerta) Yuda A Seta, adalah awak pesawat yang terlibat dalam misi Penerbangan Formasi Profisiensi pada Kamis (16/11) di Gunung Bromo, Jawa Timur.
Prabowo menunjukkan solidaritas dan empati yang mendalam saat mengunjungi rumah duka di kompleks perumahan Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh, Malang, pada Sabtu (18/11). Ia menyatakan bahwa keempat prajurit tersebut adalah tanggung jawabnya dan bahwa mereka adalah anak asuhnya langsung. Menhan juga menjanjikan bantuan dan memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi setiap saat, menegaskan siap membantu keluarga korban.
Respon cepat dan empati yang ditunjukkan oleh Menhan dalam insiden ini telah menarik perhatian publik. Didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dan pejabat teras Mabesau, Prabowo menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan penghormatan dan penghargaan kepada para pahlawan bangsa.
Keluarga yang ditinggalkan oleh para prajurit mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) sebagai bentuk penghargaan dari negara atas jasa-jasa dan pengabdian mereka.
Kunjungan Prabowo ini mencerminkan sikap responsif dan peduli pemerintah terhadap keluarga anggota TNI yang mengalami musibah. Tindakan ini tidak hanya memberikan kepastian bantuan bagi keluarga yang berduka tetapi juga mengirimkan pesan kuat tentang kepedulian dan tanggung jawab negara terhadap para prajuritnya.
Insiden jatuhnya pesawat Super Tucano, meskipun merupakan sebuah tragedi, telah membuka ruang bagi pemerintah untuk menunjukkan empati dan dukungan konkret kepada keluarga para pahlawan bangsa.