PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) dan Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) telah resmi meluncurkan Program Desa Energi Berdikari di Kelurahan Tanjungsari, Kota Jambi. Program ini merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTK di bawah pilar Pertamina Transko Care Environment yang berfokus pada pelestarian lingkungan.
Sebelumnya, Desa Energi Berdikari Jambi ini adalah rumah bank sampah Omah Sinau yang telah mengelola sampah anorganik selama 2 tahun terakhir menjadi berbagai produk souvenir. Namun, pada tahun 2023 dilakukan pengembangan pengelolaan sampah organik berbasis energi bersih.
Desa Energi Berdikari Jambi ini adalah yang pertama bagi PTK dan SH IML. Pengelolaan sampah organik di desa ini dilakukan dengan tiga pengembangan terbaharukan. Pertama, sampah organik menjadi pakan dalam Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF). Kedua, budidaya Maggot digunakan sebagai bahan utama pakan lele di dalam bioflok. Ketiga, seluruh operasional pengelolaan sampah organik menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai energi bersih terbarukan. Selain itu, pengelolaan limbah rumah tangga juga dijadikan produk bernilai tambah seperti lilin aromatik dari pengolahan minyak jelantah dan sistem pertanian vertical garden.
Melalui program ini, PTK berkontribusi pada penurunan emisi karbon melalui energi terbarukan dan mengurangi sampah rumah tangga dari sumber pertama. Program ini juga merupakan pemberian akses Energi Terbarukan (ET) kepada masyarakat untuk pemberdayaan perekonomian dan kemandirian energi.
Desa Energi Berdikari ini merupakan yang ke-64 di Pertamina Group dan juga sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Energi Terbarukan melalui edukasi yang dilakukan oleh Pertamina Group.
Wakil Walikota Jambi, Maulana, mengapresiasi inisiatif dan prakarsa yang dilakukan oleh PTK. Ia menganggap upaya PTK dalam memberikan akses energi terbarukan kepada masyarakat lokal adalah langkah yang tepat untuk mengakselerasi transformasi energi ke arah yang lebih berkelanjutan.
Dalam upaya tersebut, pemerintah membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pelaku usaha seperti BUMN dan swasta. Wakil Walikota Jambi berharap inisiatif semacam ini juga dapat dilakukan oleh perusahaan lain.
