KB Bank mencatatkan perbaikan yang signifikan selama enam bulan pertama 2024. Wakil Direktur Utama KB Bank Robby Mondong mengatakan, pencapaian ini menjadi modal penting bagi perusahaan untuk bertumbuh dan optimistis mencetak kinerja positif ke depannya.
“Pencapaian positif selama semester pertama 2024 ini memberikan modal penting bagi manajemen dan karyawan KB Bank untuk terus mendorong pertumbuhan dan mencapai target Perseroan sesuai dengan rencana bisnis,” ucapnya.
Menutup kuartal I-2024, KB Bank berhasil melakukan pengalihan aset berkualitas rendah senilai Rp2,87 triliun melalui skema Asset Backed Securities (ABS). Langkah strategis ini menurunkan rasio kredit berkualitas rendah atau loan at risk (LAR) dari sekitar 40 persen pada akhir 2023 menjadi kurang dari 35 persen pada akhir kuartal I-2024.
Angka tersebut terus menyusut hingga di bawah 27 persen pada akhir semester I-2024. Ke depannya, Perseroan dengan kode saham BBKP ini menargetkan rasio LAR dapat dijaga di sekitar 20 persen pada akhir 2024.
Kemudian pada kuartal II-2024, KB Bank menerima fasilitas pendanaan sebesar 300 juta Dolar AS dari Korea Development Bank (KDB) dengan dukungan dari induk usaha KB Kookmin Bank Co., Ltd. melalui jaminan Standby Letter of Credit (SBLC). Fasilitas ini memperkuat struktur pendanaan perusahaan, sehingga memungkinkan ekspansi kredit di tengah situasi pasar yang dinamis.
Sepanjang semester I-2024, KB Bank telah mencatat pertumbuhan portfolio kredit baru sebesar 48 persen secara year on year (yoy), didorong oleh ekspansi kredit dari segmen UMKM dan ritel yang tumbuh 26 persen yoy, dengan memanfaatkan dukungan dari segmen korporasi atau wholesale business yang tumbuh 72 persen yoy termasuk Korean Link Business.
Berkat berbagai pencapaian tersebut, lembaga pemeringkat independen Fitch Ratings mempertahankan peringkat nasional Perseroan pada level tertinggi ‘AAA’ dengan outlook stabil, serta memberikan peringkat internasional ‘BBB’, setara dengan peringkat kredit sovereign Indonesia.
Sesuai dengan rencana bisnis, KB Bank menargetkan untuk mencapai laba operasional sebelum beban pencadangan atau pre-provision operating profit (PPOP) yang positif pada 2024 dan laba bersih pada 2025. Sepanjang semester I-2024, Perseroan telah mencatatkan PPOP kumulatif yang positif pada akhir April 2024 dan terus berlanjut hingga Juni 2024.
Saat ini, menurut Robby, bank dengan citra ‘Korea Best’ tersebut tengah menyiapkan laporan keuangan tengah tahunan yang diaudit sebagai upaya strategis untuk merencanakan langkah-langkah pertumbuhan ke depan.
“Kami optimistis dengan terus membaiknya fundamental KB Bank, Perseroan dapat mencapai pertumbuhan positif pada akhir tahun 2024 dan melakukan turnaround pada 2025,” tuturnya.
Sebagai informasi, KB Bank memulai perjalanan transformasinya sejak menjadi bagian dari institusi keuangan terbesar di Korea Selatan, KB Financial Group (KBFG) pada 2020 lalu. Perseroan kemudian mengawali tahun ini dengan perubahan nama merek dan logo menjadi KB Bank pada Maret 2024.
Langkah rebranding tersebut bertujuan untuk memperkuat citra sebagai institusi perbankan yang andal, inovatif, dan terpercaya, dengan menggabungkan keunggulan ‘Korea Best’ dan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan layanan perbankan bagi nasabah setia dengan lebih baik.