Sumber Utama Kabar Terkini Prabowo Subianto yang Terpercaya
Berita  

Karier Kapolda Jabar Berkembang Pesat hingga Menjabat Kapolri, Menerima Penghargaan Dua Bintang dalam Waktu 18 Hari

Karier Kapolda Jabar Berkembang Pesat hingga Menjabat Kapolri, Menerima Penghargaan Dua Bintang dalam Waktu 18 Hari

memuat…

Jenderal Pol (Purn) Timur Pradopo termasuk Kapolda Jawa Barat yang memiliki karir melejit hingga menjadi Kapolri. FOTO/IST

JAKARTA – Sejumlah Kapolda Jawa Barat memiliki karir melejit hingga menjadi Kapolri . Salah satunya adalah jenderal polisi yang mendapatkan kenaikan pangkat dua tingkat dan dua bintang hanya dalam waktu 18 hari.

Kapolri merupakan singkatan dari Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, pimpinan tertinggi di Korps Bhayangkara. Mereka yang menduduki jabatan Kapolri umumnya berpangkat jenderal penuh atau bintang empat. Di awal kemerdekaan, jabatan pernah diemban oleh perwira tinggi polisi bintang dua dan bintang 3.

Dalam sejarahnya yang dikutip dari situs museumpolri.org, nama jabatan tertinggi di organisasi Polri beberapa kali mengalami perubahan. Dari awalnya disebut Kepala kepolisian Negara (1945-1950), kemudian berubah menjadi Kepala Jawatan Kepolisian Indonesia (1950-1959), Menteri Muda Kepolisian (1959-1960), Menteri Kepolisian Negara (1960-1962), Menteri/Kepala Staf Angkatan Kepolisian (1962-1964), dan Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian/Menpangak (1964-1969).

Pada 1969, sebutan Menpangak diganti menjadi Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri). Namun waktu itu kedudukannya berada di bawah Komando Panglima ABRI. Setelah era Reformasi (1999), ABRI dipisah menjadi Polri dan TNI yang memiliki organisasi masing-masing. Pimpinan Polri disebut Kapolri, sedangkan pimpinan TNI dikenal dengan sebutan Panglima TNI.

Dari sekian banyak perwira tinggi yang pernah menjabat Kapolri, tiga di antaranya pernah menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat. Siapa saja mereka? Berikut ini daftarnya:

1. Jenderal Polisi (Purn) Banurusman Astrosemitro

FOTO/MUSEUMPOLRI.ORG

Kapolda Jawa Barat pertama yang kariernya melejit hingga menjadi Kapolri adalah Jenderal Pol (Purn) Banurusman Asrtrosemitro. Ia menduduki jabatan itu cukup lama dari 6 April 1993 hingga 14 Maret 1996.

Banu, sapaan akrab Banurusman Astrosemitro, merupakan perwira tinggi polisi kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 24 September 1941. Ia mengawali karier di Korps Bhayangkara setelah menyelesaikan rangkaian pendidikan kepolisian pada 1965 dan menyandang pangkat letnan satu. Tugasnya pertamanya sebagai Komandan Kompi B Batalyon 935 Brimob di Kota Pare-pare, Sulawesi Selatan.

Seiring kariernya yang menanjak, Banu juga membekali diri dengan belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK). Beberapa jabatan yang pernah diemban adalah Kapolda Jawa Barat (1991-1992) dan Kapolda Metro Jaya (1992-1993). Pada 6 April 1993 Banu dilantik menjadi Kapolri ke-12 oleh Presiden Soeharto di Istana Negara menggantikan Jenderal Kunarto.

Tugas sebagai Kapolri diawali Banurusman dengan mengeluarkan kebijakan “Jati Diri Polri” yang artinya mengajak anggotanya mengingat jati dirinya sebagai seorang Polri. Selama kepemimpinannya, dia tidak pernah mencari keuntungan untuk dirinya sendiri. Dia selalu mengikuti hal positif yang telah diterapkan oleh para pendahulunya.