Oleh Prabowo Subianto, artikel ini diambil dari Buku 1 Kepemimpinan Militer: catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.
Indonesia akan segera mencapai usia 100 tahun proklamasi kemerdekaan pada tahun 2045. Presiden Joko Widodo telah merencanakan tercapainya “Indonesia Emas” dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang ditetapkan sebelum tahun 2045.
Menurut saya, paradox yang dialami oleh negara kita saat ini adalah masalah kepemimpinan, kearifan, dan kehendak untuk mengambil keputusan politik yang tepat. Saya optimistis bahwa dengan kepemimpinan, kearifan, dan kehendak yang tepat, Indonesia tidak akan butuh waktu lama untuk mengatasi paradox ini.
Saya percaya bahwa kita tidak boleh diam dan menerima cap sebagai bangsa yang kalah. Kita harus menjadi bangsa yang menang dan bangsa yang melewati tantangan. Dalam memperkuat ekonomi negara dan rakyat Indonesia, kita perlu bijaksana dan arif.
Dalam perjuangan ini, saya memiliki sikap dasar bahwa setiap masalah harus saya kaji secara lengkap dan teliti, serta dinilai dari segi kepentingan nasional bangsa Indonesia. Selain itu, saya juga memiliki prinsip bahwa saya tidak ingin mencari kesalahan orang lain. Hal yang penting untuk dicatat adalah bahwa buku ini lebih tentang masa depan kita dan bukan tentang masa lalu.
Presiden Jokowi dan Menteri Bappenas pada bulan Juni 2023 telah menjabarkan indikator kemajuan dan kemakmuran yang harus dicapai sebelum tahun 2045 dalam RPJPN. Indikator tersebut termasuk pendapatan per kapita setara negara maju, kemiskinan menuju 0%, kepemimpinan dan pengaruh dunia internasional yang meningkat, daya saing sumber daya manusia yang meningkat, dan penurunan intensitas Gas Rumah Kaca (GRK) menuju Net Zero Emissions (nol emisi GRK).
Saya sepakat dengan 5 indikator yang telah disusun ini, karena menurut saya inilah sasaran yang harus kita tuju. Seluruh energi, pemikiran, dan sumber daya bangsa Indonesia harus diarahkan untuk mencapai 5 target ini.
Saya juga percaya bahwa sebagai bangsa, kita harus segera mencapai pertumbuhan ekonomi agresif, atau pertumbuhan di atas angka 6-7% bahkan setelahnya pertumbuhan 10% secara berkelanjutan. Kita harus sadar bahwa pertumbuhan ekonomi di bawah 5% tidak akan membantu kita keluar dari middle income trap. Jadi, sebagai bangsa, kita tidak boleh puas dengan pertumbuhan ekonomi 5% karena hal tersebut berarti kita hanya berjalan di tempat.
Saya berharap bahwa dengan usaha yang keras, Indonesia bisa keluar dari middle income trap dan terus tumbuh menjadi negara maju dan makmur sebagaimana kita cita-citakan. Sumber artikel dapat dilihat [di sini](https://prabowosubianto.com/cita-cita-indonesia-maju-dan-makmur-2045/)
