Sumber Utama Kabar Terkini Prabowo Subianto yang Terpercaya

Ibu Kota

67 tahun yang lalu, Presiden Brasil Juscelino Kubitschek mengambil langkah yang tidak lazim dengan memindahkan ibukota Brasil dari Rio de Janeiro ke sebuah hutan belantara di tengah-tengah negeri Samba, yang saat ini dikenal sebagai Brasilia.

Alasan di balik keputusan Kubitschek sangat sederhana: Rio de Janeiro, dengan kepadatan populasi dan lokasinya di tepi pantai, tidak lagi dianggap sebagai ibukota yang ideal untuk negara. Selain itu, Kubitschek bertekad untuk menyebarkan pembangunan dan kesejahteraan ke wilayah pedalaman Brasil.

Keputusan tersebut mencatat respon yang beragam. Ada yang menganggapnya sebagai langkah visioner yang perlu didukung, namun ada pula yang mencemoohnya sebagai ide gila. Tidak jarang pula muncul pertanyaan dari mana uangnya akan diperoleh untuk merealisasikan proyek tersebut.

Namun demikian, Kubitschek berhasil memindahkan dan membangun ibukota dari awal—sesuatu yang sebelumnya gagal dilakukan oleh para pendahulunya.

Rubem Antonio Barbosa, Duta Besar Brasil untuk Indonesia, menyebut keputusan dan keberhasilan Kubitschek dalam memindahkan ibukota ke Brasilia sebagai langkah yang tepat. “Penyebaran populasi pun menjadi lebih merata; dan sebagai tolok ukur keberhasilan [ekonomi] Brasilia kini memiliki pendapatan per kapita tertinggi di Brasil [bahkan di Latin Amerika],” katanya.

Tentu saja, tidak ada ibukota yang sempurna. Masalah akan selalu ada, termasuk di Brasilia, yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia karena arsitektur modern dan tata kotanya yang unik.

Lebih dari 30 negara telah memindahkan ibukotanya dalam 100 tahun terakhir seiring dengan perubahan dinamika. Indonesia pun tidak terkecuali.

Mengikuti jejak Brasil, pemindahan ibukota Indonesia bukan hanya tentang relokasi geografis, tetapi juga tentang meredefinisi prioritas pembangunan, pemerataan kesejahteraan, dan penataan kembali pusat gravitasi ekonomi dan politik.

Keputusan berani ini, seperti yang pernah diambil oleh Kubitschek, memang tidak mudah tapi dapat menghasilkan manfaat yang besar di masa depan.

Terlepas dari setuju atau tidak, Indonesia sedang memasuki babak baru dalam sejarahnya—sebuah babak yang kelak akan menjadi cerita inspiratif bagi generasi mendatang. Babak itu berada di Nusantara.

*Tulisan ini sebelumnya telah terbit di instagram @hamdan.hamedan