Ford Menyusupkan Produksi F-150 Lightning demi Fokus Truk Bensin

Ford mengumumkan rencana untuk menyetop sementara produksi Ford F-150 Lightning setelah kebakaran hebat di pabrik aluminium Novelis di Oswego, New York. Keputusan ini akan memberikan prioritas pada peningkatan produksi truk gas dan hibrida F-Series pada kuartal pertama 2026. Produsen mobil ini berencana untuk membangun lebih dari 50.000 truk tambahan, dengan alasan “memenuhi permintaan pelanggan dan memulihkan kerugian produksi akibat kebakaran.” Ford lebih memilih truk gas dan hibrida karena dinilai “lebih menguntungkan” dan menggunakan aluminium lebih sedikit daripada Lightning.

Kebakaran tersebut terjadi pada 16 September dan merusak bangunan pabrik, memperkirakan merugikan Ford sekitar $1 miliar selama proses pemulihan. Karena F-150 menggunakan banyak aluminium, Ford memutuskan untuk fokus pada model yang meminimalkan penggunaan aluminium. Langkah ini akan mengalihkan karyawan di pabrik Rouge Electric Vehicle Center Ford ke kru baru untuk memproduksi truk bertenaga gas di pabrik Dearborn Truck. Selain itu, Ford juga akan merekrut pekerja tambahan untuk mendukung peningkatan produksi, di mana akan tercipta sekitar 900 lapangan kerja baru.

Selain itu, Ford juga akan meningkatkan produksi di pabrik Kentucky Truck dengan merekrut 100 karyawan baru. Perusahaan ini berencana untuk menginvestasikan $60 juta di fasilitas tersebut agar dapat memproduksi satu truk setiap jamnya, atau lebih dari 5.000 truk per tahun. Meskipun belum jelas berapa lama produksi Lightning akan dihentikan, penjualan truk listrik mengalami peningkatan signifikan, dengan Ford berhasil menjual lebih dari 10.000 unit pickup pada Q3 2025. Namun, penjualan Lightning hanya naik 1,0 persen untuk model tahun 2026, dengan total penjualan sebanyak 23,034 unit sepanjang tahun itu. Jumlah tersebut masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan penjualan F-Series lainnya, yang hampir mencapai 200.000 truk gas dan hibrida pada kuartal terakhir.

Dengan penjualan truk non-listrik yang terus meningkat, Ford harus tetap mengikuti keinginan konsumen untuk memastikan kesinambungan bisnis mereka.

Source link