Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) merayakan Hari Bakti ke-78 dengan penuh khidmat di Lapangan Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta. Memimpin langsung upacara ini adalah Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Dalam acara tersebut, Harjono menegaskan lima prioritas strategis yang perlu dihadapi ke depan. Hari ini menjadi tanggal penting bagi TNI AU karena pada hari ini 78 tahun yang lalu, mereka melancarkan serangan udara ke markas Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa. Hal ini dianggap sebagai tonggak kebangkitan kekuatan udara nasional.
Peringatan Hari Bakti ini juga sebagai kesempatan untuk mengenang para pahlawan yang gugur dalam serangan tersebut, seperti Komodor Muda Udara Abdul Rachman Saleh, Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto, dan Opsir Muda Udara I Adisumarmo. Tantangan yang dihadapi oleh TNI AU juga telah berubah seiring berjalannya waktu, termasuk ketidakpastian politik, perubahan teknologi, dan ancaman yang semakin kompleks. Untuk menghadapi tantangan tersebut, TNI AU menetapkan lima prioritas, termasuk modernisasi peralatan pertahanan, pengembangan piranti lunak, validasi organisasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan partisipasi dalam mendukung kebijakan nasional.
Selain upacara peringatan, TNI AU juga melakukan berbagai kegiatan bakti masyarakat, seperti melakukan renovasi rumah dan fasilitas umum, serta memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat. Peringatan Hari Bakti ke-78 TNI AU ini menjadi momen penting untuk mengenang perjuangan dan dedikasi para pahlawan serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks.
