Sutradara Nia Dinata telah memastikan akan membuat film dokumenter tentang Raminten yang berjudul Jagad’e Raminten. Raminten, yang memiliki nama asli Hamzah Sulaiman, meninggal pada 23 April 2025 pada usia 75 tahun. Ia dikenal sebagai seniman yang mempopulerkan pertunjukan Raminten Cabaret show, di mana ia tampil sebagai perempuan Jawa sepuh bernama Raminten. Selain itu, Raminten juga merupakan seorang pebisnis yang sukses dengan mendirikan House of Raminten dan Hamzah Butik, serta aktif dalam membangun komunitas inklusif. Karena kontribusinya di dunia bisnis dan hiburan, Raminten mendapatkan gelar Kanjeng Mas Tumenggung KMT Tanoyo Hamijinindyo dari Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Nia Dinata bekerjasama dengan Kalyana Foundation untuk menggarap film Jagad’e Raminten, dengan naskah ditulis oleh Dena Rachman. Menurut Dinata, Raminten adalah simbol dari keberagaman dan kasih tanpa syarat. Dena Rachman juga menyatakan bahwa Raminten bukan hanya seorang seniman yang luar biasa, tetapi juga pejuang inklusivitas yang menciptakan kehidupan yang layak dan berkelanjutan. Film ini bertujuan untuk menghormati Hamzah Sulaiman dan kisah hidupnya yang menginspirasi.
Jagad’e Raminten akan ditayangkan perdana di IFI Yogyakarta dan ARTJOG 2025 di Jogja National Museum. Proyek ini diharapkan dapat terus menginspirasi dan mengabadikan warisan Raminten untuk generasi mendatang.