Prabowo Announces Record Judge Salary Increase After 18 Years

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini mengumumkan kenaikan gaji secara nasional untuk para hakim, dimana penyesuaian tertinggi mencapai 280%. Selama hampir dua dekade, gaji hakim telah tetap stagnan, memaksa banyak hakim—khususnya yang berada di daerah terpencil—untuk berjuang secara finansial. Prabowo menekankan bahwa para hakim harus hidup dengan martabat, memastikan mereka tidak bisa dipengaruhi atau “dibeli” oleh kepentingan khusus. “Sayapun, Prabowo Subianto, sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia, dengan ini menyatakan bahwa gaji para hakim akan ditingkatkan—untuk menjamin kesejahteraan mereka—dengan tingkat penyesuaian yang bervariasi,” ujarnya saat pelantikan untuk para hakim di seluruh Indonesia di Gedung Mahkamah Agung di Jakarta, pada hari Kamis (12 Juni). Menurut Prabowo, para hakim merupakan benteng terakhir keadilan bagi warga biasa yang mencari keadilan. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa para hakim harus tetap bersikap adil dan menjunjung tinggi keadilan tanpa diskriminasi. Orang miskin, orang lemah—mereka hanya memiliki satu harapan: hakim yang adil. Orang kaya dan berkuasa bisa membayar tim hukum terbaik. Namun, orang biasa hanya bergantung pada hakim yang tak terpengaruh, hakim yang tidak bisa dibeli, hakim yang mencintai keadilan, hakim yang melayani rakyat. Prabowo menyatakan kejutannya saat mengetahui bahwa gaji hakim tidak naik selama 18 tahun, dengan laporan yang menunjukkan bahwa banyak hakim masih menyewa atau menyewakan rumah mereka. Presiden pergi lebih jauh, menyatakan bahwa ia siap memotong anggaran untuk militer dan polisi jika perlu untuk mendanai reformasi gaji bagi yudikatif. “Panglima TNI ada di sini, dan Kepala Kepolisian ada di sini. Jika diperlukan, saya akan mengurangi anggaran militer dan polisi,” tegasnya. Prabowo berargumen bahwa upaya penegakan hukum sia-sia jika para pelaku kejahatan tidak diadili secara adil dan berkeadilan. “Kita butuh hakim yang benar-benar tak tersentuh, hakim yang tidak bisa dibeli,” tegasnya. Prabowo memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mengalokasikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk kenaikan gaji tersebut, dengan memberikan prioritas pada hakim berpangkat terendah, yang mendapat kenaikan hingga 280%. “Tapi semua hakim akan menerima peningkatan yang substansial. Yang substansial. Dan saya secara pribadi akan memantau ini,” katanya. Prabowo tetap yakin bahwa anggaran nasional cukup untuk mendanai kenaikan gaji ini, menekankan bahwa sistem hukum suatu negara adalah landasan keberhasilannya dan bahwa keadilan harus dijamin untuk semua warga. “Dengan hakim yang kuat, kita menegakkan hukum. Kita menerapkan keadilan. Siapapun yang melanggar hukum—siapapun yang mencoba mengganggu ketertiban—harus patuh. Ini demi kepentingan kita semua,” pungkasnya.

Source link