BYD telah membuat gebrakan dengan pengisi daya lima menit satu megawatt (1.000 kW) yang diumumkan pada pertengahan Maret lalu, menarik perhatian dunia maya. Pengumuman ini memicu debat di kalangan pengguna kendaraan listrik, yang mempertanyakan kecepatan pengisian daya yang setinggi itu dan kegunaannya untuk jaringan besar. Namun, BYD terus maju dengan rencana ambisiusnya untuk memiliki ribuan pengisi daya ini yang akan beroperasi di Cina.
Saat ini, BYD telah memiliki lebih dari 500 pengisi daya 1-MW yang beroperasi, menjangkau pusat-pusat kota terpenting di Cina. Mereka bekerja sama dengan mitra pihak ketiga untuk memperluas jaringan pengisian daya secara luas. Baru-baru ini, BYD mengumumkan kemitraan dengan perusahaan Xiaoju Charging dan LongShine. Xiaoju Charging berkomitmen untuk membangun atau meningkatkan 10.000 titik pengisian daya menjadi 1 MW, sementara LongShine akan menambah 5.000 titik pengisian daya tanpa menjelaskan secara jelas kapan proyek ini akan selesai.
Kedua mitra BYD ini merupakan pemain besar di industri pengisian daya EV Cina, dengan jaringan pengisian daya sendiri. BYD akan menyediakan penyimpanan energi untuk mendukung pengisian daya 1 MW bahkan di daerah yang tidak memiliki infrastruktur listrik yang memadai. Hanya mobil yang menggunakan Super e-Platform 2.0 BYD yang dapat mengakses pengisian daya ini, seperti sedan Han L dan SUV Tang L, yang telah laris manis di pasaran setelah diluncurkan pada bulan April.
Selain BYD, produsen mobil lainnya di Cina seperti Xpeng, GAC Aion, dan Zeekr juga tengah mengembangkan teknologi pengisian daya ultra-cepat. Namun, BYD memiliki keunggulan dengan ratusan pengisi daya yang sudah beroperasi dan ribuan yang akan segera dibangun. Dengan permintaan yang tinggi di pasaran Cina, pengisian daya ultra-cepat menjadi fitur yang sangat diminati oleh pembeli mobil listrik. Hal ini menunjukkan bahwa industri mobil listrik semakin berkembang pesat di Cina dan menawarkan berbagai pilihan kepada konsumen.
