PSG Dominasi Leg Pertama Semifinal Liga Champions Melawan Arsenal

Pertandingan leg pertama semifinal UEFA Liga Champions antara Arsenal dan Paris Saint-Germain (PSG) di Emirates Stadium pada 29 April 2025, menjadi tontonan yang sangat dinanti, mempertemukan dua klub dengan aspirasi besar untuk meraih kejayaan Eropa. Arsenal, yang kembali ke babak empat besar Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 16 tahun, berharap untuk memanfaatkan momentum kemenangan mereka atas Real Madrid di babak sebelumnya. Sementara itu, PSG, setelah menyingkirkan juara bertahan Liga Primer Liverpool dan Aston Villa, bertekad untuk mencapai final Liga Champions kedua mereka dalam sejarah klub. Pertandingan ini menjanjikan pertarungan taktis yang menarik, dengan kedua tim sama-sama haus akan gelar Eropa yang bergengsi ini.

Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi, dan PSG dengan cepat memberikan kejutan kepada tuan rumah. Baru empat menit berjalan, Ousmane Dembele berhasil memecah kebuntuan, mencetak gol yang terbukti menjadi penentu kemenangan bagi tim Prancis tersebut. Gol tersebut lahir dari sebuah pergerakan apik yang melibatkan 26 operan beruntun, sebuah rekor bagi PSG dalam pertandingan Liga Champions sejak musim 2003-04. Dembele, yang sedang dalam performa impresif sepanjang tahun 2025, berhasil mengakhiri puasa golnya dengan penyelesaian akurat ke pojok bawah gawang David Raya. Gol cepat ini menunjukkan pendekatan taktis PSG dan kemampuan mereka untuk mengeksekusi di bawah tekanan, langsung membungkam riuh rendah pendukung tuan rumah dan membuat Arsenal berada dalam posisi tertinggal.

Setelah gol tersebut, PSG mendominasi jalannya pertandingan di babak pertama, menguasai bola dan menciptakan masalah bagi lini pertahanan Arsenal, terutama melalui pergerakan lincah Khvicha Kvaratskhelia. Raya dipaksa melakukan penyelamatan gemilang untuk menggagalkan peluang Desire Doue, menjaga skor tetap 1-0. Namun, menjelang akhir babak pertama, Arsenal mulai memberikan respons. Sebuah umpan silang dari Jakub Kiwior nyaris dimanfaatkan oleh Mikel Merino di depan gawang, namun Joao Neves melakukan tekel krusial untuk menggagalkan peluang tersebut. Tak lama kemudian, Raya kembali dipaksa melakukan penyelamatan penting, kali ini untuk menepis tembakan Gabriel Martinelli tepat sebelum turun minum. Meskipun PSG mendominasi awal pertandingan, Arsenal menunjukkan semangat juang mereka menjelang akhir babak pertama, menciptakan peluang yang sayangnya gagal berbuah gol berkat kehebatan kiper PSG, Gianluigi Donnarumma.

Di babak kedua, Arsenal keluar dengan intensitas yang lebih tinggi dan tampak lebih berbahaya di lini serang. Baru dua menit babak kedua berjalan, The Gunners berhasil memasukkan bola ke gawang PSG melalui sundulan Merino, namun gol tersebut dianulir karena offside setelah tinjauan VAR. PSG memiliki peluang emas untuk memperlebar keunggulan mereka, tetapi gagal memanfaatkannya. Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengungkapkan kekecewaannya dengan hasil tersebut tetapi tetap yakin dengan kemampuan timnya untuk memenangkan leg kedua di Paris. Ia menantikan kembalinya Thomas Partey untuk leg kedua, yang diyakininya akan memberikan opsi dan ancaman yang berbeda bagi tim. Sementara itu, manajer PSG, Luis Enrique, merasa puas dengan kemenangan 1-0 dan optimis untuk leg kedua di kandang mereka.

Kiper Arsenal, David Raya, menilai bahwa timnya mampu bermain lebih baik di leg kedua dan memiliki peluang untuk membalikkan keadaan. Taktik PSG di pertandingan menunjukkan keberhasilan mereka dalam mengeksploitasi kelemahan Arsenal dan menciptakan peluang berbahaya. Kedua tim akan berjuang habis-habisan dalam leg kedua, dengan Arsenal berusaha membalikkan defisit dan PSG bertekad untuk melindungi keunggulan tipis mereka. Pertandingan berikutnya di Paris akan menjadi laga dengan taruhan tinggi di mana segalanya masih mungkin terjadi.

Source link