Lodewijk Freidrich Paulus adalah sosok yang diakui dalam lingkaran militer Kopassus TNI Angkatan Darat dan memiliki karier politik yang mengesankan. Namun, di balik kesuksesannya, terdapat kisah penuh perjuangan dan spiritulitas yang jarang diketahui masyarakat luas, yaitu perjalanan mantan jenderal bintang tiga tersebut dalam keislaman.
Lahir di Manado pada tahun 1957, Lodewijk Freidrich Paulus dibesarkan dalam lingkungan keluarga Kristen Protestan yang taat. Meskipun demikian, ia memutuskan untuk berpindah keyakinan menjadi seorang mualaf, sebuah keputusan yang tidak mudah dan melibatkan rintangan sosial serta tekanan dari berbagai pihak.
Sebagai seorang perwira militer yang berhasil meniti karier gemilang di Kopassus, keputusan untuk berpindah agama tidak datang tanpa pertimbangan. Lodewijk Freidrich Paulus mengakui bahwa proses perpindahan keyakinan itu berlangsung dalam waktu yang cukup lama, dengan banyak pertimbangan internal dan eksternal yang harus dihadapi.
Meskipun banyak yang menentang keputusannya, mantan Panglima Kodam I/Bukit Barisan tersebut tetap teguh dengan pilihannya. Pengakuannya dalam sebuah forum di Bandar Lampung pada tahun 2019 menjadi titik awal dari pengakuan publik atas perjuangan spiritual yang dilaluinya. Hal ini, tentu saja, menunjukkan sisi lain dari sosok yang selama ini dikenal sebagai seorang pemimpin tangguh dan berprestasi dalam bidang militer.