Film Pengepungan di Bukit Duri baru saja dirilis di bioskop Indonesia dan telah mendapatkan reaksi positif dari penonton. Dalam beberapa hari pertama penayangannya, lebih dari 71 ribu penonton menyaksikan film ini. Joko Anwar, sang sutradara, optimis bahwa film ini akan menjadi box office di Indonesia.
Menyusul antusiasme penonton, Joko Anwar berencana untuk membuat film berjudul Eksekutors sebagai proyek selanjutnya. Dia menjelaskan bahwa Eksekutors akan menjadi film aksi yang mengisahkan sekelompok anak muda yang berusaha mengeksekusi koruptor. Film ini menjadi bentuk ekspresi kekecewaannya terhadap penegakan hukum yang belum tegas terhadap koruptor.
Joko Anwar, yang terkenal dengan karyanya yang berani, sering kali menyertakan sindiran terhadap kebijakan pemerintah dalam film-filmnya. Pengepungan di Bukit Duri, film terbarunya, dibuat sebagai cerminan dari kepeduliannya terhadap masalah pendidikan, moralitas, sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia.
Dengan latar tahun 2027 di tengah kondisi gejolak di Indonesia, film Pengepungan di Bukit Duri mengisahkan perjuangan seorang pria bernama Edwin yang menjadi guru di SMA Duri dengan misi mencari keponakannya. Di tengah kelakuan nakal dan berbahaya para siswa SMA Duri, Edwin harus berhadapan dengan kondisi kota yang semakin kacau.
Film ini dibintangi oleh Morgan Oey, Omara N Esteghal, Hana Malasan, Endy Arfiah, dan lainnya. Pengepungan di Bukit Duri atau The Seige At Thorn High saat ini sedang tayang di bioskop. Dengan pesan moral yang dalam dan aksi yang menegangkan, film ini menawarkan pengalaman menonton yang tak terlupakan.
