Honda telah mengembangkan sistem sel bahan bakar hidrogen generasi terbaru yang menawarkan tenaga lebih besar, daya tahan yang lebih baik, dan biaya produksi yang lebih rendah daripada versi sebelumnya. Dikembangkan bersama dengan General Motors, sel bahan bakar ini digunakan pada Honda CR-V e-FCEV 2025, sebuah crossover hidrogen hibrida plug-in. Meskipun Honda CR-V bertenaga hidrogen masih tersedia di sejumlah dealer di California, Honda telah berpisah dengan GM dalam pengembangan sistem sel bahan bakar baru ini.
Honda menyebut sistem baru ini sebagai “Honda Next Generation Fuel Cell Module” yang mampu menghasilkan output daya sebesar 150 kilowatt, hampir dua kali lipat dibandingkan dengan pendahulunya. Voltage output dari modul baru ini juga telah ditingkatkan dan dapat menghasilkan antara 450 hingga 850 volt, memungkinkan penggunaan baterai bertegangan tinggi 800 volt dan sel bahan bakar hidrogen sebagai sumber daya cadangan untuk kendaraan hibrida plug-in. Efisiensi bersih maksimum dari modul baru juga meningkat menjadi 59,8% dengan volume yang berkurang dari 557 liter menjadi 300 liter.
Meskipun ukurannya lebih kecil, modul sel bahan bakar ini memiliki kepadatan daya yang lebih tinggi, dari 0,14 kW/l menjadi 0,50 kW/l. Namun, berat modul tersebut juga mengalami peningkatan dari 454 pound menjadi 551 pound. Honda memperkirakan bahwa biaya produksi modul baru ini hanya seperlima dari modul sebelumnya, dengan daya tahan yang lebih tinggi lebih dari 66%. Honda berencana untuk memulai produksi massal modul sel bahan bakar baru ini pada tahun 2027.
Saat ini, stasiun pengisian bahan bakar hidrogen masih sedikit di Amerika Serikat, terutama di California. Namun, sel bahan bakar hidrogen juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan selain mobil penumpang, seperti generator listrik dan alat berat. Di samping itu, Toyota juga mengumumkan pengembangan modul hidrogen generasi berikutnya untuk mobil Mirai FCEV dengan jangkauan yang lebih jauh dan biaya produksi yang lebih rendah. Dengan perkembangan ini, kita dapat menunggu untuk melihat bagaimana kedua produsen mobil Jepang tersebut akan memperkenalkan teknologi baru ini ke pasar.
