Mercedes sedang memikirkan ulang strategi mobil listriknya untuk mengatasi penurunan penjualan. Model masa depan dari Mercedes akan lebih mirip dengan mobil bensin daripada gaya super licin dari EQS dan mobil listrik lainnya. Selain itu, Mercedes juga berencana untuk mendekatkan antara kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) dan kendaraan listrik dengan menghilangkan jajaran “EQ” terpisah yang digunakan saat ini.
Menurut juru bicara Mercedes yang dikutip oleh Automotive News Europe, Mercedes tidak akan menggunakan “EQ” lagi dalam nomenklatur model untuk kendaraan baru. Sebagai gantinya, Mercedes akan menambahkan “Teknologi EQ” di bagian akhir nama versi mesin pembakaran internal untuk kendaraan masa depan. Misalnya, CLA baru akan diluncurkan bulan depan dengan branding “EQ Technology” untuk versi plug-in hybrid dan “EQ Hybrid Technology” untuk versi hibrida. Bahkan untuk varian yang ditenagai oleh mesin gas dan diesel, Mercedes hanya akan menggunakan nama “CLA” tanpa tambahan.
Mercedes juga telah mengkonfirmasi pengganti EQA dan EQB akan diintegrasikan ke dalam jajaran GLA dan GLB. Sementara GLC listrik akan dijadwalkan untuk diluncurkan dengan penamaan yang direvisi, bukan EQC. Selain itu, Mercedes juga merencanakan perilisan 17 mobil listrik dan 19 mobil listrik hibrida pada akhir tahun 2027 dalam upaya untuk menyederhanakan portofolio mobil ringkasnya.
Untuk masa depan, Mercedes juga berencana untuk meluncurkan versi listrik murni dari S-Class generasi berikutnya sekitar tahun 2030. Model-model saat ini juga akan menerima “peningkatan besar” pada tahun 2026. Hal ini menandai upaya Mercedes untuk terlibat lebih dalam dalam pasar mobil listrik yang semakin berkembang.