Penjualan Tesla, bitcoin, kredit emisi, dan janji-janji tentang kecerdasan buatan mungkin menjadi topik yang mendobrak, namun kenyataannya Tesla tetap sebuah perusahaan mobil yang menghadapi tantangan penjualan. Data penjualan tahun lalu dan Januari dari berbagai pasar global menunjukkan performa kurang memuaskan bagi perusahaan mobil listrik. Meskipun penambahan Cybertruck dalam jajaran produknya tahun lalu seharusnya menarik lebih banyak konsumen, penjualan Tesla turun di beberapa pasar kunci.
Contohnya, data dari California New Car Dealers Association (CADA) menunjukkan penurunan hingga 11,6% untuk Tesla di California, sementara merek lain mengalami peningkatan. Di Eropa, penjualan Tesla di negara-negara seperti Jerman dan Prancis juga merosot, bahkan di Cina tempat penjualan global Tesla berdiri, penjualan turun 11,5% pada bulan Januari.
Faktor yang mungkin berkontribusi pada penurunan penjualan ini termasuk kemunculan pesaing baru, perlambatan pasar mobil listrik global, dan reaksi terhadap keterlibatan Elon Musk di politik. Di AS, Musk terlibat dalam kontroversi politik yang mungkin mempengaruhi persepsi konsumen terhadap Tesla. Sementara di Eropa, penurunan penjualan mobil listrik secara keseluruhan juga menimbulkan dampak pada penjualan Tesla.
Peluncuran Model Y yang akan datang diharapkan dapat membalikkan tren penjualan ini. Model ini diharapkan mampu menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan Tesla secara signifikan. Namun, kepribadian Musk dan keterlibatannya dalam politik mungkin juga memainkan peran dalam keberhasilan atau kegagalan penjualan mobil ini. Kesimpulannya, meskipun Tesla masih menjadi pemain penting dalam pasar mobil listrik global, tantangan besar harus dihadapi untuk meningkatkan penjualannya.