Mobil listrik dulunya dikenal sebagai kendaraan yang jauh lebih mahal daripada mobil berbahan bakar konvensional. Tetapi, harga mobil listrik mulai menurun seiring dengan penurunan harga baterai dan munculnya model listrik yang lebih terjangkau. Data terbaru dari Jato Dynamics menunjukkan bahwa harga rata-rata mobil listrik telah turun 25% sejak tahun 2018.
Di Amerika Serikat, harga mobil listrik rata-rata masih lebih mahal daripada di China, dengan selisihnya mencapai 12%. Namun, perbedaan harga tersebut semakin mengecil seiring dengan waktu. Di Eropa, harga mobil listrik baru masih lebih tinggi daripada di China, dengan selisih harga mencapai 27% pada tahun 2023.
Dalam beberapa tahun terakhir, China menjadi magnet bagi pembeli mobil listrik karena harganya yang lebih terjangkau. Pada paruh pertama tahun 2022, harga mobil listrik di China hanya sekitar $33.400, jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga di Eropa ($58.600) dan Amerika Serikat ($67.000).
Selisih harga mobil listrik antara China, Eropa, dan AS semakin melebar, dengan selisihnya meningkat menjadi 118% di AS pada paruh pertama tahun 2023. Harga yang lebih terjangkau di China juga mempengaruhi tingkat adopsi mobil listrik, di mana 40% dari semua kendaraan yang terjual di China pada tahun 2024 adalah mobil listrik.
Faktor-faktor seperti penurunan harga baterai dan ketersediaan model listrik yang lebih terjangkau telah membuat mobil listrik semakin diminati. Meskipun harga mobil listrik di AS masih lebih tinggi daripada di China, tren menunjukkan bahwa perbedaan harga semakin mengecil dari waktu ke waktu. Menurut analis dari Jato Dynamics, faktor-faktor eksternal seperti regulasi dan standar yang lebih ketat juga turut memengaruhi harga kendaraan bermesin konvensional, membuat harga mobil listrik semakin kompetitif.
Dengan harga yang semakin terjangkau dan kesenjangan harga yang terus mengecil, mobil listrik semakin menarik sebagai pilihan kendaraan ramah lingkungan bagi konsumen di seluruh dunia.
