Ketua Pengurus Luar Negeri TIDAR Turki, Raga Awandayu Prakasa, membawa aspirasi pendidikan Diaspora Indonesia ke Istana Kepresidenan Jakarta. Raga melakukan audiensi, bertemu, dan berdiskusi dengan Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar Billy Mambrasar. Audiensi ini bertujuan untuk menyampaikan aspirasi yang telah disusun dalam policy brief kepada Presiden dan kementerian terkait.
Menurut Billy, audiensi ini merupakan langkah konkret dalam mengatasi kesenjangan akses pendidikan di Indonesia. Dia menekankan pentingnya peran anak muda dalam kebijakan publik. Raga menyoroti hasil laporan UNESCO yang menunjukkan peningkatan prestasi akademis diaspora hingga 40% dengan keberadaan Atase Pendidikan di kedutaan.
Saat ini baru ada 10 KBRI yang memiliki Atase Pendidikan, padahal terdapat 53.000 mahasiswa Indonesia di luar negeri. Raga menegaskan perlunya dukungan yang lebih luas bagi diaspora yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Dia menekankan bahwa pendidikan berkualitas bagi diaspora tidak hanya penting untuk kesuksesan individu, tetapi juga krusial bagi masa depan bangsa.
Dukungan bagi diaspora dalam bidang pendidikan diharapkan dapat membantu mereka berkontribusi dalam pembangunan Indonesia di masa depan. Pembentukan Atase Pendidikan di negara-negara dengan jumlah pelajar Indonesia yang signifikan di luar negeri, seperti Turki, dianggap sebagai langkah penting dalam menjawab tantangan pendidikan yang dihadapi diaspora.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh berbagai komunitas, menunjukkan komitmen kolektif dalam menyampaikan aspirasi dan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda.
