loading…
Kepercayaan publik terhadap Kejaksaan meningkat berdasarkan hasil survei terbaru Polling Institute. Foto/Dok SINDOnews
Peneliti Utama Polling Institute, Kennedy Muslim, menilai bahwa kepercayaan publik terhadap Kejaksaan stabil pada bulan April 2024 karena banyak kasus mega korupsi yang berhasil dibongkar. Salah satunya adalah kasus dugaan korupsi dalam tata niaga timah.
“Tren yang meningkat dalam kepercayaan terhadap Kejaksaan seiring dengan penanganan banyak kasus korupsi besar yang ditangani oleh Kejaksaan,” ujar Kennedy Muslim saat menyampaikan hasil survei Polling Institute secara online pada Rabu (15/5/2024).
Pakar Hukum Pidana dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Suparji Achmad, juga menyatakan hal yang sama. Dia membandingkan indeks pemberitaan media tentang kinerja tiga lembaga penegak hukum.
“Pemberitaan yang positif dipengaruhi oleh penanganan kasus-kasus besar yang menarik perhatian masyarakat. Hal ini terlihat dari indeks pemberitaan di media mengenai Kejaksaan, kepolisian, dan KPK,” ungkapnya.
Suparji yakin bahwa kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo tidak lepas dari kinerja positif Kejaksaan. Masyarakat percaya pada lembaga penegak hukum yang dipimpin oleh ST Burhanuddin.
“Kontribusi besar terhadap kinerja Presiden Jokowi datang dari Kejaksaan Agung. Masyarakat percaya pada kejaksaan dan akhirnya percaya pada presiden,” tambahnya.
Dalam survei tersebut, tingkat persetujuan terhadap Jokowi mencapai 77,1%. Angka tersebut mengalami sedikit penurunan 0,1% dibanding survei sebelumnya. Reza Ahmad dari Jaksapedia menyatakan bahwa peningkatan kepercayaan publik terhadap Kejaksaan terjadi pada tahun 2022.
Pada saat itu, Kejaksaan berhasil membongkar kasus mafia minyak goreng. “Penanganan kasus tersebut sangat penting dan menarik perhatian publik karena melibatkan kepentingan masyarakat luas. Sebelumnya, kurang transparansi informasi yang diberikan oleh Kejaksaan,” ujarnya.
(rca)
