Loading…
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi hingga 4 meter yang dapat terjadi di beberapa wilayah selatan perairan Indonesia. Foto/Ilustrasi/BMKG
Wilayah selatan perairan Indonesia yang berpotensi mengalami gelombang tinggi di kisaran 2,5-4,0 meter berada di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Bengkulu, Samudra Hindia Barat Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten, Samudra Hindia Selatan Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah.
BMKG mengatakan, kondisi ini dipengaruhi oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bertiup dari Timur Laut-Timur dengan kecepatan angin antara 6-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bertiup dari Tenggara-Selatan dengan kecepatan angin antara 4-20 knot.
“Kecepatan angin tertinggi tercatat di perairan utara Kep. Sangihe, Samudra Hindia Barat Lampung, dan Samudra Hindia Selatan Banten,” ungkap BMKG dalam keterangannya, Sabtu (30/3/2024).
Selain itu, kondisi tersebut juga berpotensi menyebabkan gelombang setinggi 1,25 – 2,5 meter berada di perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan P Enggano, perairan Bengkulu-barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh-Kep Nias, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat dan selatan.
Selain itu, di perairan selatan P Jawa-P Sumba, Selat Bali-Badung-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur-P Sumba, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kep Sangihe-Kep Talaud, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera-Biak juga berpotensi mengalami gelombang tinggi.
BMKG menekankan bahwa potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat membahayakan keselamatan pelayaran. Oleh karena itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi para nelayan yang menggunakan moda transportasi seperti Perahu Nelayan, Kapal Tongkang, Kapal Ferry, dan Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar.
“Kami meminta kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar area yang berpotensi mengalami gelombang tinggi untuk tetap waspada,” imbau BMKG.
(maf)
