Sumber Utama Kabar Terkini Prabowo Subianto yang Terpercaya

Terkadang Musuh dan Lawan Perlu Dihargai

Terkadang Musuh dan Lawan Perlu Dihargai

Saya seorang prajurit. Saya dapat memimpin operasi tempur. Kami harus selalu siap bertempur. Tetapi saya yakin, jalan terbaik adalah tanpa kekerasan. Penyelesaian konflik yang terbaik adalah menghindari perang. Saya selalu percaya bahwa lawan kita juga seorang pendekar. Lawan harus dihormati. Kita mungkin berlawanan, tetapi kita harus tetap berkomunikasi. Kita harus mencari jalan keluar dari setiap konflik.”

Saudara-saudara sekalian, pelajaran nenek moyang kita mengajarkan ‘Menang tanpa membuat sakit hati’. Kemenangan yang terbaik adalah kemenangan tanpa menimbulkan sakit hati, kebencian, atau dendam. Bagaimana cara mencapainya? Ada ajaran nenek moyang kita, ”Iso rumongso, ojo rumongso iso.” Jangan merasa kau bisa semua, tapi kau harus bisa merasakan pihak orang lain, merasakan kesulitan mereka, merasakan penderitaan mereka seperti kamu bisa merasakan penderitaan anak buahmu dan kesulitan anak buahmu.

Saya tidak pernah lupa dengan komandan sektor saya di Timor Timur, Letkol Sahala Rajagukguk. Dia memberi saya tugas untuk sampai pada suatu koordinat, namun dia memperhatikan keadaan anak buahnya dan memberi waktu lebih untuk tugas tersebut. Hal ini membuat saya terkesan karena dia memahami beban dan kesulitan kami.

Dalam karier saya, saya laksanakan operasi pertama saya sebagai Letnan Dua di Timor Timur. Saya masuk dalam Nanggala 10 yang dipimpin Mayor Inf. Yunus Yosfiah. Tugas pertama saya adalah sebagai perwira intelijen. Karena minat saya terhadap perang sejak kecil, saya memiliki pandangan tentang perang gerilya dan anti-gerilya yang saya terapkan. Saya juga mendapat banyak bimbingan dari seorang kapten bernama Hendropriyono tentang teknik-teknik perang gerilya, intelijen, kontra intelijen, dan operasi clandestine.

Pengalaman saya dalam berbagai operasi membuat saya yakin bahwa tawanan tidak boleh disiksa karena dari mereka kita bisa mendapatkan informasi yang berguna. Dukungan rakyat sangat penting dalam perang gerilya dan anti-gerilya. Dalam upaya pihak asing untuk mencemarkan nama TNI, saya yakin bahwa tidak ada perintah dari atas untuk melakukan pelanggaran HAM.

Pendekatan dan teknik perang yang saya yakini adalah merebut hati rakyat dan menghormati lawan. Kisah-kisah pahlawan dari berbagai budaya dan sejarah membuat saya yakin akan hal ini. Seperti kisah Pandawa dan Kurawa yang sebenarnya adalah saudara, atau kisah Salahudin al Ayyubi yang menghormati lawan saat berperang.

Saya pernah mengalami sebuah peristiwa di daerah pegunungan Bibileo di Timor Timur. Komandan Peleton saya, Letnan Dua Siprianus Gebo, gugur dalam operasi. Pasukan saya berhasil menangkap komandannya yang terluka. Meskipun ia adalah lawan, saya memilih untuk menghormatinya dan memerintahkan agar ia ditangani dengan baik. Hal ini membuat saya yakin bahwa kita harus memperlakukan lawan dengan baik, karena merekalah juga pendekar.

Source link