Sumber Utama Kabar Terkini Prabowo Subianto yang Terpercaya
Berita  

Ganjar Berbagi Pesan Penting tentang Proses Kreatif dan Restu Orang Tua kepada Generasi Z-Milenial

Ganjar Berbagi Pesan Penting tentang Proses Kreatif dan Restu Orang Tua kepada Generasi Z-Milenial

Capres 2024 Ganjar Pranowo bertemu dengan Gen Z dan milenial di Karanggeneng, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023). Foto: Dok MNC Media
BOYOLALI – Nongkrong bareng ratusan Gen Z dan milenial Boyolali, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang diusung PDIP, PPP, Partai Perindo, Hanura memberi wejangan terkait perkembangan menuju kesuksesan membutuhkan proses kreatif.
Kegiatan itu dilakukan Ganjar di sela safari politiknya di Jawa Tengah. Dialog dengan Gen Z dan milenial berlangsung di Karanggeneng, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023).
Awalnya, Ganjar menceritakan masa mudanya yang mengalami keterbatasan ekonomi. Keperluan yang diinginkan Ganjar tidak bisa diperoleh secara instan dan membutuhkan usaha serta proses kreatif.
“Waktu SMA, SMA saya swasta maklum tidak diterima di negeri. Terus saya ingat kok teman saya bagus-bagus sepatunya, kakak saya punya sepatu tapi sudah sobek, tidak dipakai, dia beli lagi terus saya minta. Maka saya tembel, saya jahit biar terlihat keren sebagai anak muda pada saat itu,” ujar Ganjar.
Tidak hanya tentang sepatunya yang sobek dan penuh tembelan, dia juga mengungkapkan pernah mengenakan baju yang tidak lebih bagus dari teman-temannya. Capres berambut putih itu menyebutkan tidak pernah merasa malu dengan keadaan itu.
“Maka masing-masing di antara kita beda. Terus kita malu? Tidak. Pakai baju teman kita lebih bagus, saya tidak, tidak malu waktu itu,” ungkap Ganjar.
Tidak merasa dikalahkan oleh keadaan, Ganjar kemudian mulai berpikir bahwa dia harus sekolah lebih tinggi hingga muncul proses kreatif untuk terus maju dan berkembang.
Ganjar juga menyampaikan kepada seluruh Gen Z dan milenial bahwa doa dan restu dari orang tua juga sangat penting untuk menuntun seseorang dalam menjalani kehidupan.
“Kemudian orang berproses. Proses orang seperti saya memang harus ada karena fasilitas terbatas. Yang ada di otak saya satu, sekolahnya harus tinggi dan semua itu tidak dipatahkan oleh keadaan. Kita bekerja keras, serius, spiritualnya minta restu orang tua,” ujar mantan Gubernur Jateng itu.