Pemilihan presiden tahun 2024 diharapkan dapat berlangsung dalam satu putaran untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Anggawira, yang menilai bahwa pemilihan presiden dalam satu putaran dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Menurutnya, satu putaran dapat menjadi salah satu hal positif untuk meningkatkan program-program yang ada dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Anggawira juga menilai bahwa pemilihan presiden dalam satu putaran juga dapat mempercepat program-program pemerintah yang sedang berjalan. Hal ini diungkapkan dalam acara Nongki Repnas dengan tema ‘Menakar Pilpres Satu Putaran: Sisi Ekonomi Politik dan Efisiensi Anggaran’.
Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran (GSP) M. Qodari juga menjelaskan bahwa Pilpres 2024 dalam satu putaran dapat menghemat biaya hingga Rp17 triliun. Uang tersebut kemudian dapat digunakan untuk kebutuhan yang lebih mendesak, termasuk pemberian subsidi kepada rakyat yang membutuhkan.
Secara politis, pemilihan presiden dalam satu putaran juga diharapkan dapat menjaga stabilitas dalam negeri dan meminimalisir ancaman polarisasi di masyarakat. Qodari menyatakan kekhawatirannya terhadap potensi polarisasi yang muncul jika terdapat putaran kedua dalam pemilihan presiden.
Menurut Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama hingga kuartal ketiga tahun 2023 berada di kisaran 5%, namun pada kuartal ketiga mengalami sedikit perlambatan menjadi 4,94%.