Dalam kampanye pemilu 2024, gagasan dan elektabilitas menjadi faktor penentu dalam menarik perhatian publik. Menurut Herik Kurniawan, seorang Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang, gagasan yang ditawarkan oleh para kontestan haruslah dapat dilaksanakan untuk kepentingan kemajuan rakyat, bangsa, dan negara.
Terkait dengan gagasan, para kontestan pemilu memiliki berbagai gagasan namun tidak semuanya bisa disampaikan secara komprehensif. Oleh karena itu, banyak di antara mereka yang menggunakan “gimmick” atau trik untuk menarik perhatian publik. Menurut Collins Dictionary, “gimmick” adalah tindakan yang tidak biasa yang tujuannya adalah untuk menarik perhatian atau publisitas.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “gimmick” didefinisikan sebagai gerak-gerik tipu daya atau trik yang digunakan untuk menarik perhatian. Dalam konteks komunikasi, “gimmick” adalah salah satu strategi untuk menyampaikan pesan agar memberikan dampak yang diinginkan oleh pengirim pesan.
Tujuan dari penggunaan “gimmick” dalam kampanye pemilu adalah untuk membangun relasi antara kontestan dengan publik. “Gimmick” dibuat agar orang dengan cepat terkesan dan menyukai, sehingga diharapkan publik akan memilih para kontestan tersebut dalam pemilu.
Selain itu, membangun relasi yang baik dengan publik merupakan hal yang mendasar dalam pemilu. Para kontestan, baik calon legislator maupun calon presiden, harus mampu membangun relasi yang luas dengan publik. Karena pada akhirnya, pemenang pemilu adalah mereka yang memiliki relasi terbanyak dengan rakyat.